PADANGĀ — Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumbar Nevi Irwan Prayitno memberikan apresiasi kepada penyelenggara Minangkabau Fashion Festival 2019 sekaligus apresiasi talenta muda desainer ranah minang.
Menuruttnya, MFF 2019 tidak saja menjadi agenda rutin Dinpar Sumbar tetapi melahirkan para perancang muda masa depan yang unik dan memiliki ciri khas.
“Ini ajang luar biasa menghadirkan talenta desainer muda berbakat ranah minang, karenaSumateraĀ Barat (Sumbar) memang dikenal dengan kekayaan alam danĀ baharinyaĀ yang indah. Belum lagi budaya danĀ kulinernyaĀ yang beragam, namun juga keragaman fashion dengan talenta muda yang berbakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Dengan semakin maraknya fashion di bidang muslim di tahun ini dan di tahun mendatang tentunya semakin banyak desainer muda yang bermunculan untuk meramaikan fashion Muslim karena usia muda memiliki sisi dan pemikiran yang lebih kreatif dan produktif,” kata Nevi dalam kegiatan Konfrensi Pers MFF 2019 di Hotel Kyriad Bumi Minang, 15 Agustus 2019.
Ia menjelaskan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengangkat kekayaan dan keunikan ragam hias, songket, batik minang, dan tenun yang dimilki oleh 19 Kabupaten /Kota di Sumbar yang dikembangkan dalam desain motif kain dan kreasi busana yang mencerminkan ciri khas minang. Dalam kegiatan MFF 2019, ada 4 perlombaan yang diselenggarakan yakni Kreasi Busana Pengantin Tradisional Minangkabau, Kreasi Baju Muslim (Pesta), Desain Motif Batik Minang, dan Desain Aksesoris Minang Modifikasi.
“Ada satu kategori baru yang kita munculkan tahun ini yaitu “Desain Asesoris Minang Modifikasi” ke perlombaan karena di dalam dunia busana asesoris merupakan pendukung kelengkapan berpakaian, terutama dalam fashion di Minangkabau,” katanya lagi.
Budaya fashion Sumbar menurutnya memang dikenal dengan banyak bentuk asesoris bermacam-macam dan tergantung waktu pemakainya serta bentuk pakain yang dipakainya. Untuk asesoris lanjutnya, dapat berupa Galang (gelang), anting-anting, dukuah (kalung), suntiang anak daro (mahkota), sepatu, dan sebagainya yang dibuat dari bahan lokal yang dikombinasikan dengan bahan lainnya.
“Nantinya, hasil karya desainer baru tersebut rencananya akan ditampilkan pada acara fashion show yang menasional di Jakarta dalam waktu dekat. Jadi para desainer muda yang terpilih akan menampilkan hasil karya mereka berupa baju muslim yang bisa dipakai untuk ke pesta, dan kreasi busana pengantin tradisional Minang,” kata Nevi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar Oni Yulfian mengungkapkan bahwa MFF bertujuan untuk mengapresiasi desainer-desainer muda agar mengenalkan hasil karyanya ke pasar nasional dan internasional.
Melalui kegiatan MFF ini kata Oni, ada sederet nama beken yang telah dihasilkannya. Mulai dari Doni Rahman, Oyong Reza, Arzil Hamid dan Ilham Toid. Mereka bisa disejajarkan dengan senior mereka, seperti Raizal Buyung Rais, Itang Yunaz, Ida Leman, En Shirikie, Fomalhaut Zamel, Novia Hertini, De Irma hingga Yadirsyah.
Sementara itu, untuk tahap pelaksanaan dijelaskannya yakni diawali dengan seleksi desain peserta dengan memilih 10 desain peserta dari masing- masing kategori lomba dan hal itu telah dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2019 di Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar. Selanjutnya, interview atau wawancara antara peserta dengan dewan juri dan juga telah dilaksanakan pada tanggal 16-17 Juli 2019 lalu di kantor Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar. Terakhir, pada Grand Final akan menampilkan karya seluruh peserta dalam bentuk busana dan asesoris hari ini Kamis (15/8) bertempat di Kyriad Bumiminang Hotel Padang.
“Pada malam grand final akan dimeriahkan dengan Pagelaran Busana Rancangan Desainer Tamu dari 7 (tujuh) orang desainer yaitu Doni Rahman, Yadirsyah Zunur, Resi Dona, Merona, Adith Tritama, Andri Tanzil, dan Twinz Counture Para Juara I, II, dan III akan dibawa ke Jakarta pada kegiatan Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) tanggal 16-20 Oktober 2019 mendatang. Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat,” tutupnya. (Joe)