JAKARTA, MENARA62.COM – Alkisah 18 tahun lalu seorang mahasiswa perantauan di Jakarta memulai karirnya sebagai Independent Business Owner di salah satu perusahaan pemasaran langsung. Suatu hari dia diajari teori penjualan, bahwa dari 100 orang yang mendapat penawaran produk, minimal 3 orang akan membelinya.
Namun setelah berkeliling kesana kemari dari rumah ke rumah, si mahasiswa menemukan fakta menarik: dia berhasil menjual 1 produk setelah mengunjungi 60 orang. Dari sana mahasiswa tersebut belajar prinsip, bahwa penjualan adalah statistik probabilitas. Kemungkinan, bukan kepastian.
Cerita tersebut bisa dibaca di buku berjudul Goal-Less Thinking, buah karya tulis terbaru Dr. Eddy Yansen, M.I.Kom.
Lewat 21 esai ringan yang ditulis dengan pendekatan multidisiplin ilmu, serta penuh dengan spiritualitas, Dr. Eddy Yansen mencoba mengajak kita untuk menyadari bahwa hidup tidak melulu soal merancang target, mengharapkan kepastian, atau mematok sasaran-sasaran pencapaian.
“Ada banyak hal-hal tidak terduga yang saya pelajari dari hidup saya sebagai seorang pebisnis dan konsultan manajemen. Saya bertemu mentor bisnis pertama justru di kantor berukuran 2×3 meter di lantai dua tempat pijat refleksi kaki.
Siapa bisa menduga bahwa saya bertemu mentor bisnis di tempat yang mungkin kurang bisa disebut kantor? Namun justru kejadian itu jadi langkah pertama saya untuk membangun bisnis yang lebih baik,” kenang Eddy dalam rilis resmi yang dikutip pada Rabu (11/05).
Pengalaman memang jadi sebuah metode penulisan yang dipilih Dr. Eddy Yansen untuk mengungkapkan pemikiran alternatif mengenai hidup tanpa target yang dituangkan lewat buku Goal-Less Thinking.
Ketika orang zaman sekarang memegang keyakinan bahwa hidup harus disertai dengan perencanaan dan target, Dr. Eddy Yansen justru berpendapat lain. Analisa yang dilakukannya lewat Goal-Less Thinking menawarkan sudut pandang bahwa kita tidak seharusnya merancang target tertentu selama hidup.
“Walau begitu bukan berarti kita berpangku tangan dan tidak melakukan apapun. Sebaliknya, menurut saya hidup adalah usaha untuk stay in the game selama mungkin. Dan kita perlu menjalankannya dengan cara-cara berbeda, dan cara itu jelas bukan untuk mencapai target yang bersifat materialistis,” lanjut Eddy.
Lewat bukunya itu, Dr. Eddy Yansen berharap bisa menginspirasi banyak orang untuk terbebas dari target-target yang hanya akan mengurung diri dalam kebahagiaan semu dan hanya bertahan beberapa saat.
“Dengan menyadari bahwa target materialistis tidak seharusnya jadi sasaran utama, saya ingin mengajak orang untuk memberikan makna dalam hidup dengan cara yang berbeda. Goal-Less Thinking akan menunjukkannya kepada Anda caranya,” pungkas Eddy.
Buku Goal-less Thinking karangan Dr. Eddy Yansen, M.I.Kom kini bisa didapatkan di toko buku Gramedia atau bisa juga dibeli secara online.
Anda bisa mengenal lebih jauh Dr. Eddy Yansen, M.I.Kom dengan mengunjungi web pribadinya di eddyyansen.com.