MAGELANG, MENARA62.COM — Mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Restu Widan Kapila, Anisah, Siti Umi Kulsum, Anisa Nursaida dan Didik Irawan memenangkan dana hibah dari Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Mereka berupaya untuk menghidupkan kembali budaya sonjo di Dusun Menayu, Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Program tersebut dituangkan dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) untuk mahasiswa berjudul ‘Perintisan Kampung Wisata Sonjo Kampung Menayu, Upaya Pelestarian Kearifan Lokal Sebagai Pelumas di Dusun Menayu Kecamatan Muntilan.’ Proposal yang berada dibawah bimbingan, Galih Istiningsih M Pd tersebut berhasil lolos bersama 27 proposal lain dari UM Magelang.
Dijelaskan Restu, ketua Tim PKM UM Magelang, Dusun Menayu merupakan dusun yang masih memegang nilai-nilai kearifan lokal, salah satunya budaya Sonjo. Pada zaman dulu, warga dusun tersebut memaknai sonjo sebagai budaya bertamu yang tidak hanya ketika menghadiri hajatan. Namun sonjo adalah berkunjung dan berbincang-bincang hingga timbul suatu kekerabatan yang erat seperti layaknya rumah sendiri, sampai lupa bahwa mereka sedang bertamu.
Seiring dengan perkembangan zaman, kata Restu, budaya sonjo berubah maknanya dan semakin jarang dirasakan. Selain itu, kebiasaan orang kampung seperti angon bebek, angon wedus, mijah iwak, tandur serta kegiatan menyatu dengan alam lainnya juga telah jarang ditemui.
“Paradigma warga dusun saat ini memandang kegiatan tersebut dianggap kuno dan tidak dapat dijadikan sebagai penopang kehidupan sehingga mereka berbondong-bondong pergi ke kota,” kata Restu di Magelang, Jumat (2/6/2017).
Keprihatinan inilah yang memunculkan ide bagi mahasiswa UM Magelang untuk menghidupkan kembali budaya sonjo. Perintisan Wisata Sonjo Kampung Menayu dilakukan dengan mengedukasi dan memberikan pelatihan serta pendampingan kepada warga. Program ini dilakukan untuk menyadarkan bahwa nilai kearifan lokal mampu dikembangkan dalam bidang pariwisata. “Kegiatan tersebut dilakukan selama empat bulan mulai April hingga Juli 2017 dengan dana senilai Rp 9 juta dari KemenristekDikti,” jelas Restu.
Restu mengatakan, kegiatan pengabdian dilakukan dengan melibatkan warga Dusun Menayu melalui penyuluhan. Nara sumbernya adalah Annis Latifa SH dari Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Sudarmadi dan Rahmawan, praktisi Desa Wisata Brayut. Mereka menyampaikan tentang pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata.
Kegiatan ini untukmemotivasi kelompok mitra supaya tergugah untuk membangun kampungnya dan melestarikan budaya dalam bentuk Kampung Wisata. Pada tahap berikutnya membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam bentuk Komunitas Sonjo Kampung Menayu yang diketuai Hariyadi. Tim juga memberikan pelatihan di bidang pertanian, perikanan, peternakan, kuliner, permainan tradisional dan kesenian.
Pelatihan lainnya berupa pelatihan administrasi dan pemasaran. Pelatihan administrasi diajarkan tentang cara pembukuan yang meliputi pembuatan buku kunjungan dan keuangan. Sedang teknik pemasaran diajarkan agar kampung wisata dapat dipasarkan melalui media cetak dan elektronik.
Salah satu pemasaran yang dapat digunakan dengan basis teknologi informasi (TI) menggunakan media sosial seperti Instagram, Blog, Twitter dan Facebook. “Bila hal ini mampu dilakukan secara maksimal kami optimis desa wisata ini mampu teroganisir dan dikenal lebih luas, ” kata Restu.
Selanjutnya, Tim melakukan pendampingan antara lain pelatihan mina lumping dan manajemen pengelolaan dengan mendatangkan wisatawan. Kegiatan pengabdian ini mendapat sambutan sangat antusias dari warga. Hal tersebut dilihat dari tingginya animo dan keaktifan para warga untuk merintis kampung wisata yang sebenarnya mereka idam-idamkan.
Sementara Hariyadi, mengatakan warga berharap rintisan desa wisata ini mampu mengubah pandangan hidup orang desa. Mereka mampu menambah peluang usaha dan perekonomian warga dengan merintis desa wisata yang menawarkan nilai kearifan lokal. “Inilah kesempatan kita untuk membangun desa, dengan menjadi relawan untuk merintis Desa Wisata ini,” kata Hariyadi.