PEKALONGAN, MENARA62.COM — Hizbul Wathon (HW) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) ke-2. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (14/1/2017) ini, juga merupakan langkah untuk meneruskan kaderisasi HW.
Pimpinan Daerah Hizbul Wathan Kabupaten Pekalongan pada hari Sabtu 14 Januari 2017 bertempat di Pondok Pesantren Modern Mirtakhul Ulum Pekajangan-pekalongan. Pimpinan Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-2 dengan mengangkat tema “Mewujudkan Kepanduan Berakhlak dan Berkemajuan”. Melalui Musyda ke-2 diharapkan tampuk kepemimpinan akan tetap berlanjut dan gerak perjuangan Hizbul Wathan tetap berjalan.
Pada Musyda ke-2 dibuka oleh wakil ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan Mardi.
“Jangan hanya menepuk HW saja, tetapi harus bisa aksi langsung seperti semboyan HW sedikit bicara banyak bekerja,” ujar Mardi saat mengisi sambutan.
Acara ini juga dihadiri PDM, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Pekalongan, Kwarcab HW se-Kabupaten Pekalongan, Qobilah se-Kabupaten Pekalongan.
Hasil dari Musyawarah HW ke-2 menetapkan Drs H Imron untuk mempimpin kembali Pimpinan Daerah Hizbul Wathan Kabupaten Pekalongan, setelah sebelumnya juga menjadi ketua.
“Dalam periode kali ini saya akan kembali memperbaiki program kerja yang pada masa sebelumnya belum terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Sanyoto salah satu Pembina HW di Kabupaten Pekalongan menyatakan, HW adalah Ortom yang Unik karena tidak ada batasan usia, di Pimpinan Daerah Hizbul Wathan Pekalongan sendiri terdapat HW Wreda yang beranggotakan warga-warga Muhammadiyah lanjut usia (Lansia).
Kepanduan
Gerakan kepanduan adalah gerakan bagi sekumpulan pemuda yang menggunakan seragam khusus dan bertujuan mendidik anggotanya supaya menjadi orang yang berjiwa kesatria, gagah berani, dan suka menolong sesama makhluk.
Muhammadiyah memandang penting adanya gerakan kepanduan yang khusus bagi warga Muhammadiyah dan dapat sejalan dalam mewujudkan Visi Misi Muhammadiyah, maka pada tahun 1924 yang diprakarsai oleh Soemodirdjo dan dibimbing langsung oleh KH.Ahmad Dahlan didirikan sebuah gerakan Padvinder pada jaman itu yang diberi nama Hizbul Wathan.
Hizbul Wathan menjadi wadah pergerakan kepanduan bagi persyarikatan Muhammadiyah, mendidik dan mengkader warga Muhammadiyah yang diharapkan dapat meneruskan kepemimpinan Muhammadiyah.
Dalam mewujudkan HW yang banyak berkerja dari hasil Musyda ke-2 juga didapati usulan beberapa program kerja yang akan diusung dalam 1 masa periode, salah satu yang akan menjadi foKus program kerjanya adalah pengadaan lomba-lomba HW setingkat Pimpinan Daerah yang akan diikuti oleh seluruh Pimpinan Cabang HW, dan HW yang berada disekolah-sekolah Muhammadiyah.
“Harapan saya HW itu mampu untuk bersaing dengan gerakan kepanduan Pramuka yang berada di sekolah-sekolah negeri,” ujar Sanyoto, salah satu Qobilah yang ditemui saat usai Musyda.