JAKARTA, MENARA62.COM– Indonesia Research and Education Network (IdREN) diharapkan mampu menyukseskan peran digital perguruan tinggi dalam meningkatkan proses pembelajaran serta menciptakan lulusan yang berwawasan teknologi. Karena itu perguruan tinggi didorong untuk memiliki konektivitas dengan IdREN tersebut.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi Prof. Rina Indiastuti, menyatakan saat ini jumlah Perguruan Tingi (PT) yang telah terkoneksi melalui IdREN telah mencapai 36 PT, dan 84 PT masih dalam antrian koneksi lapisan link fisik .
“PT yang terkoneksi tersebut memiliki kemampuan sumber daya teknologi informasi yang sangat bervariasi,” papar Rinas saat membuka resmi Workshop Aktivasi Layanan Konektivitas dan Akses Jaringan IdREN, Jumat (24/11/2017). Sosialisasi diikuti oleh pengelola Pusat Teknologi Komputer/IT di masing-masing perguruan tinggi.
IdREN merupakan jaringan yang dimanfaatkan untuk pengembangan kegiatan-kegiatan pendidikan tinggi khususnya, riset dan kolaborasi riset internasional, melalui jalur privat yang terhubung ke global REN (Research Education Networks). IdREN ini merupakan inisiatif lanjutan dari inisiatif sejenis yakni, INHERENT, yang telah diawali tahun 2006 sampai dengan 2013 yang telah dibangun bersama oleh UI, ITB, UGM, UB, dan ITS didukung oleh operator nasional jaringan : PT. Telkom Indonesia, telah beroperasi sejak 2015.
Pemanfaatan jaringan ini, lanjut Rina tidak hanya diperuntukkan perguruan tinggi saja, tetapi juga terbuka untuk kegiatan pendidikan dan riset, oleh lembaga-lembaga terkait dengan sumber daya pendidikan dan riset.
“Saat ini sedang dilaksanakan koneksi akses jaringan dan integrasi layanan yang dimungkinkan ke lembaga nasional, seperti Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,” katanya.
Dengan keberadaan IdREN dapat mendukung kegiatan pembelajaran, seminar dan kolaborasi melalui jejaring REN, akses konten repositori perkuliahan digital (Video ajar), akses ke sumber belajar dan referensi, serta sumber daya ilmu pengetahuan maju dari lembaga-lembaga riset dunia.
Juga eksperimen yang memerlukan kapasitas layanan sangat besar, dengan memanfaatkan sumber daya yang berada di jejaring REN global, eksperimen dalam jejaring nyata yang tidak dapat dijalankan di jejaring internet komersial, kolaborasi dan kerjasama antar lembaga pendidikan tinggi dan riset dalam negeri maupun internasional, pengembangan tenaga terampil di bidang jejaring internet dan aplikasi teknologi informasi, serta berbagi sumber daya teknologi informasi antar perguruan tinggi dan lembaga riset, untuk disaster recovery ataupun layanan yang lain.