JAKARTA, MENARA62.COM – Ingin memberikan kontribusi nyata kepada pembangunan negeri ini, sebanyak 5.800 orang doktor alumni Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sepakat mendirikan organisasi Ikatan Doktor Alumni UNJ (IKADA UNJ). Pengukuhan pengurus IKADA UNJ dihadiri langsung oleh pimpinan UNJ dan Jenderal (Purn) Wiranto yang merupakan salah satu alumni sekaligus dewan pembina, pada Sabtu (31/8/2024).
Dalam sambutannya, Wiranto menyampaikan kegembiraannya atas terbentuknya organisasi IKADA UNJ. Wadah ini menjadi kolaborasi positif para doktor lulusan UNJ yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan berbagai bidang pengabdian.
“Saya senang bisa menyaksikan momen bersejarah lahirnya IKADA UNJ, sebuah wadah berhimpunnya para alumni program doktor UNJ,” kata Wiranto usai menyaksikan pengukuhan pengurus IKADA UNJ dan seminar nasional bertema Kepemimpinan Transformasi dalam Menyongsong Indonesia Emas 2024 di UNJ, Sabtu (31/8/2024).
Meski IKADA UNJ merupakan organisasi yang relative baru, menurut Wiranto semangat yang mereka miliki luar biasa. Terutama semangat untuk bersama-sama dengan institusi lain membangun negeri tercinta ini.
Wiranto menegaskan kelahiran IKADA UNJ sangat penting dan strategis ditengah munculnya berbagai persoalan bangsa. “Tantangan yang kita hadapi ke depan tentu semakin berat. Namun dengan kebersamaan para doktor ini paling tidak, bisa memberikan sumbangsih pada negeri kita untuk menyongsong Indonesia emas 2045. Insya Allah dengan kolaborasi dalam satu institusi, harapan dan cita-cita kita dapat lebih cepat tercapai,” tegas Wiranto.
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum IKADA UNJ Dr. Mukhtadi El Harry, MM, M.Sc mengatakan program doktoral UNJ yang dibuka sejak tahun 1999, hingga saat ini telah melahirkan setidaknya 5.800 alumni yang kini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan pencapaian karier puncaknya diberbagai bidang dan lembaga.
“Mereka adalah orang-orang hebat. Akan sangat disayangkan jika tidak berhimpun dalam satu wadah. Karena itu kami berinisiatif menghimpun dalam wadah IKADA UNJ yang keanggotaannya bersifat otomatis pada 2 Mei 2024 lalu,” ujarnya.
Menurut Mukhtadi, berhimpun dalam satu wadah yang sama akan membuat ‘nilai’ seorang doktor menjadi lebih berbobot. Ide-idenya, suaranya, aspirasinya juga program kerjanya. “Nantinya kami akan menjadi penyalur ide-ide berbagai persoalan bangsa dan negara, yang merupakan hasil kajian anggota IKADA UNJ. Hasil kajian ini nantinya akan kami jadikan rekomendasi kepada pemerintah,” tegasnya.
Meski banyak anggota IKADA UNJ yang notabene merupakan tokoh nasional atau tokoh politik, tetapi Mukhtadi memastikan bahwa IKADA UNJ murni organisasi ilmiah dan non partisan, tidak terafiliasi dengan partai politik tertentu. “Kami murni ilmiah, bukan partisan,” lanjutnya.
Pendirian IKADA UNJ jelas Mukhtadi juga tidak memiliki pamrih terhadap pemerintah. Justeru para doktor ini akan berusaha memberikan sumbangan pemikiran yang didasarkan kajian ilmiah terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
“Visi misi kita sama dengan pemerintah yakni bagaimana membangun negeri ini. Kami ingin berkontribusi untuk meluruskan apa saja yang saat ini jalannya belok kanan belok kiri. Dengan saluran yang dimiliki IKADA UNJ langsung kepada pemerintah, kami yakin pemikiran dan sumbangsih kami akan lebih cepat direspon pemerintah,” tandas Mukhtadi.
Ia pun mengundang semua doktor alumni UNJ dari 9 program studi untuk segera bergabung pada IKADA UNJ. “Partisipasi mereka amat kami nantikan,” ujar Mukhtadi.
IKADA UNJ sendiri telah menerbitkan tiga buku hasil kolaborasi para doktor. Ketiga buku tersebut adalah Kepemimpinan Nasional Berkompeten, Cadangan Pertahanan Nasional dan Leadership. IKADA UNJ juga telah memiliki 5 jurnal dari 9 jurnal yang rencananya akan dibangun. “Semua anggota IKADA UNJ harus menjadi pengelola jurnal karena ini sangat bermannfaat,” tutupnya.