YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Tidak hanya sebatas menjadi tuan rumah dalam gelaran Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) di tahun ini, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pun berhasil lolos ke tahap final KJI 2023. UMY yang diwakili oleh tim yang bernama Abichandra, merupakan satu dari 18 tim finalis di kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini.
Mengikuti KJI 2023 di kategori jembatan rangka baja berskala, tim Abichandra ingin berkontribusi dalam meningkatkan mutu penelitian sebagai simbol kecerdasan, khususnya di kalangan mahasiswa.
Sigita, mahasiswa Teknik Sipil UMY sekaligus salah satu anggota tim Abichandra saat ditemui pada Rabu (18/10) mengatakan ia dan timnya menggunakan nama Abichandra dengan harapan dapat mengimplementasikan nama dengan arti ‘cahaya kecerdasan’ ini. “Nama ini kami cetuskan pada saat penyusunan proposal sebelum pengumuman finalis keluar, dan diambil dari bahasa Sansekerta. Dan kami sebagai talenta muda dari UMY ingin agar nama ini dapat kami terus kami implementasikan dan tidak hanya terbatas pada saat KJI 2023 berlangsung,” ujarnya.
Mengikuti kesuksesan UMY dalam KJI di tahun sebelumnya, Sigita dan anggota tim Abichandra lainnya memulai keikutsertaan mereka dalam KJI 2023. Ia mengaku tertarik mengikuti kompetisi tahunan ini juga sebagai salah satu bentuk persiapan dalam menghadapi dunia kerja yang akan sangat berhubungan dengan studi teknik sipil yang ia ambil. “Tahun lalu, kami mengikuti KJI hanya sebagai supporter. Saat ini di KJI 2023 kami berhasil menjadi salah satu finalis dengan bantuan Bapak dan Ibu dosen teknik sipil untuk membawa nama baik UMY,” imbuhnya.
Dalam menghadapi tahap final KJI 2023, tim Abichandra telah mempersiapkan segala aspek yang akan dinilai sejak satu bulan yang lalu. Sigita menjelaskan bahwa proses perencanaan, perancangan hingga pengumpulan bahan yang diperlukan telah selesai dilakukan di laboratorium teknik sipil. “Kami mendapat dukungan penuh dari Fakultas Teknik dan Prodi Teknik Sipil UMY dalam mengikuti KJI 2023 ini. Bantuan berupa sarana dan prasarana pun kami terima untuk melakukan riset di laboratorium dan pembuatan jembatan, mulai dari rangka hingga aksesoris jembatan,” ungkap Sigita. Ia juga ingin agar mahasiswa teknik sipil lainnya dapat meneruskan tradisi penelitian dan berkompetisi di bidang perancangan jembatan melalui KJI di tahun berikutnya. (ID)