BANDUNG, MENARA62.COM – Indonesia telah ditunjuk sebagai leading sector untuk pembuatan vaksin bagi Negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam pada 2017. Sebagai kelanjutannya maka pada bulan Oktober 2019, Kementerian Kesehatan akan mengundang negara anggota OKI untuk mengikuti workshop mengenai penanganan vaksin / cold chain management system dimana saat ini belum semua negara paham prosedur mengenai pengiriman vaksin.
“Penunjukkan Indonesia sebagai leading sector pembuatan vaksin bagi Negara OKI sangat tepat karena kita sudah memiliki Bio Farma sebagai produsen vaksin yang sudah digunakan oleh lebih dari 140 negara,” kata Menkes Nila F Moeloek saat meninjau kesiapan laboratorium Center of Excellence (CoE) Bio Farma di Bandung, Ahad (28/7/2019).
Laboratorium Center of Excellence (CoE) OKI ini bisa digunakan sebagai sarana sharing knowledge antara negara–negara Islam untuk penelitian vaksin dan bioteknologi. Hal ini sudah memenuhi persyaratan dari sisi kesiapan industrinya maupun secara kelengkapan laboratorium.
Menurut Menkes Nila, bagi Indonesia, penunjukan sebagai Center of Excellence bidang bioteknologi, merupakan kesempatan yang luar bisa yang bisa diambil. Sebab, ini merupakan pengakuan dari negara–negara Islam di seluruh dunia.
Manfaat yang dapat diambil, kata Menkes, adalah pengakuan bagi Bio Farma, sebagai produsen vaksin di negara-negara Islam dan bagi negara Islam lainnya.
“Semua negara Islam bisa mendapatkan pembelajaran dari Bio Farma untuk pembuatan vaksin secara mandiri serta perluasan pangsa pasar untuk negara–negara Islam lainnya,” kata Menkes Nila.
Sementara menurut Direktur Utama Bio Farma, M Rahman Roestan, dari Kementerian Kesehatan RI sudah ada inisiasi untuk mengundang negara anggota OKI pada bulan Oktober 2019 mendatang. Pada saat itu akan dilaksanakan workshop mengenai penanganan vaksin / cold chain management system dan saat ini belum semua negara paham prosedur mengenai pengiriman vaksin