32.8 C
Jakarta

Indonesia Berpeluang Jadi Pemain Baterai Dunia

Baca Juga:

BOGOR, MENARA62.COMIndonesia punya peluang besar untuk menjadi pemain baterai tingkat dunia. Peluang itu bukan sekedar karena memiliki kekayaan alam nikel yang sangat diperlukan dalam industri baterai untuk mendukung kendaraan listrik, tapi juga karena sumber daya manusianya yang mengembangkan baterai, ada di dalam negeri.
Demikan antara lain disampaikan Prof.Dr.rer.nat. Evvy Kartini pendiri National Bartery Research Institut (NBRI) di Bogor, Selasa (12/12/2023). Menurutnya, NBRI sudah tidak lagi sekadar bicara, tapi sudah berbuat sesuatu untuk revolusi baterai di Indonesia.
“Kami juga sudah memberikan pelatihan yang diikuti banyak pihak,” ujarnya dalam peringatan ulang tahun ke-3 NBRI di Technology Business Incubation Center, BRIN, Bogor. Peringatan ini antara lain dihadiri oleh sejumlah stakeholder NBRI, partner industri, kalangan perguruan tinggi, dan asosiasi industri, serta perwakilan dari Kedutaan Perancis dan Korea Selatan.
NBRI Team
National Battery Research Institute (NBRI) merayakan ulang tahunnya yang ke-3, Selasa (12/12/2023)

Prof Evvy mengatakan, NBRI sejak berdirinya sudah memberikan pelatihan pada banyak industri di Indonesia. Bahkan, produknya ada yang sudah diterapkan di sejumlah industri. Selain melakukan riset, pengembangan dan inovasi bateri, NBRI juga melalui pengetesan baterai dan standarisasinya.

Terkait pengetesan ini, Prof Evvy mengingatkan tentang bahaya baterai jika tidak ditangani dengan baik. Baterai dapat meledak jika ada tekanan-tekanan internal yang lebih tinggi di dalam baterai. Selain itu, zat berbahaya apa pun di dalam baterai dapat bocor dan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
“Itu sebabnya, baterai perlu adanya standar kualitas. Kalau memungkinkan juga termasuk bentuk, agar saling memudahkan dalam penggunaan diantara kendaraan listrik yang ada,” ujarnya.
Muhamad Firmansyah dari NBRI menambahkan, pelatihan bukan hanya untuk kalangan industri, dan perguruan tinggi, tetapi juga melibatkan sejumlah SMK.
“Kami ingin terlibat dalam pengurangan pengangguran bagi lulusan SMK,” ujarnya.

Kerjasama

Peringatan ulang tahun ke-3 NBRI ini, juga ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara NBRI dengan PT Carsurin Tbk, dan NBRI dengan PT Gesits Bali Pratama.
“Kedua perusahaan ini menjadi bagian dari partner kerjasama NBRI,” ujar Prof Evvy yang mengungkapkan bahwa NBRI pertama kali bekerjasama dengan Komatsu Indonesia.
Saat diberi kesempatan bicara, Hari Budianto, Sekjen Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia mengatakan, peluang kendaraan listrik akan semakin berkembang. Saat ini, setiap bulannya sekitar 6000 sepeda motor listrik terjual.
“Dari sisi bisnis, kendaraan listrik ini memang sangat menjanjikan. Tahun ini, sampai bulan lalu sepeda motor listrik sudah terjual 5,8 juta unit. Diperkirakan, akhir tahun ini penjualan akan mencapai sekitar 6,2 juta unit,”  ujarnya.
Preskom Komatsu Indonesia Pratjojo Dewo Sridadi, dalam sambutannya menyatakan rasa bangganya menjadi bagian kerjasama dengan NBRI. Tiga tahun yang lalu, perusahaannya berkenalan dengan NBRI yang mengajarkan tentang baterai sebagai bagian penting dari energi penggerak untuk berbagai peralatan di masa depan.
Evvy mengatakan, pengujian baterai yang beredar di masyarakat diperlukan, agar masyarakat tidak dirugikan. Baterai yang beredar, perlu standar minimal terkait kualitasnya.
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!