JAKARTA, MENARA62.COM–Presiden Joko Widodo mengungkapkan, Indonesia mendapat tambahan kuota haji total 52.200 jamaah. Hal ini disampaikan Joko Widodo di Istana dalam pertemuan Raja Salman dan sejumlah ulama Indonesia di Istana Merdeka di Jakarta, Kamis (2/3/2017) sore.
Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud atas pengembalian serta penambahan kuota jemaah haji Indonesia mulai tahun 2017.
“Sekali lagi, atas nama umat Islam Indonesia, saya sampaikan terima kasih atas tambahan kuota haji Indonesia,” ucap Joko Widodo.
Pemerintah Kerajaan Saudi telah mengembalikan kuota haji Indonesia yang dipotong 20 persen sejak renovasi Masjidil Haram dilakukan tahun 2013. Artinya, kuota haji untuk Indonesia kembali normal, dari semula 168.800 jemaah menjadi 211.000 jemaah. Selain pengembalian kuota, pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga menyetujui penambahan kuota haji Indonesia sebanyak 10.000 orang.
Presiden Jokowi berharap, pelaksanaan pengembalian dan penambahan kuota haji tersebut berjalan lancar.
Setelah pidato singkat Jokowi, Raja Salman dipersilakan menyampaikan pernyataan, dilanjutkan tiga ulama Indonesia. Pertemuan kemudian digelar tertutup.
Perhatian
Pada kesempatan itu, Ketua Umum MUI KH Maruf Amin berharap, Kerajaan Saudi Arabia memberikan perhatian lebih kepada Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah Negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
KH Maruf juga berharap Arab Saudi dapat membantu pembangunan Indonesia karena hal itu berarti juga membantu pemberdayaan umat Islam terbanyak di dunia. Dari kerjasama kedua negara, Rois Am Syuriah PBNU ini berharap, pembangunan Indonesia bisa berjalan lebih baik dan menguntungkan umat Islam. Tidak hanya dalam bidang agama, pendidikan, dan sosial, tetapi juga pada bidang ekonomi.
“Bagi saya kedatangan Raja Saudi sangat monumental dan sangat penting sekali, terlebih Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia,” ujar KH Maruf Amin usai mengikuti pertemuan sejumlah ulama dengan Raja Salman dan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka
Perhatian lebih perlu diberikan ke Indonesia, lanjut KH Maruf, karena hubungan kedua negara juga telah terjalin sejak lama. Sejak abad 18, sudah banyak pelajar Indonesia yang belajar di Arab Saudi dan saat kembali ke Indonesia menjadi ulama besar.
“Jadi hubungannya itu sudah lama sekali, dan juga sekarang dilanjutkan juga diperkuat oleh hubungan pemerintah setelah kita merdeka. Seperti yang saya katakan, Indonesia ini negara Muslim terbesar di dunia ini, Umat Islamnya jadi persaudaraan kita,” katanya.
Sejumlah ulama dan tokoh Islam mendapat kesempatan bertemu Raja Salman di Istana Merdeka. Di antara mereka yang hadir adalah Prof Nasaruddin Umar, Prof Yunahar Ilyas, Habib Lutfi bin Yahya, serta tokoh Islam lainnya.
Selain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, ikut mendampingi Menag dalam kesempatan ini, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Kunjungan Raja Salman beserta rombongan ini diakhiri dengan penanaman pohon ulin di pekarangan Istana Merdeka bersama Presiden Joko Widodo.