JAKARTA, MENARA62.COM– Indonesia dan Oman sepakat meningkatkan kerjasama bilateral dalam bidang Riet, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Hal tersebut mengemuka saat Menristek Dikti Mohammad Nasir berbincang dengan YM Dr Yahya Bin Mahfoodh Bin Salim Al Manthri, Ketua Dewan Negara Kesultanan Oman, sebagai Wakil Perdana Menteri Oman dalam KTT IORA 2017, Senin malam (06/03/2017)
Dalam siaran persnya, Nasir mengatakan bahwa Indonesia memiliki sekitar 4.400 Perguruan Tinggi. Dimana dari ribuan perguruan tinggi tersebut, beberapa diantaranya sudah masuk peringkat dunia.
“Ini adalah dukungan luar biasa untuk kerjasama bilateral dua negara dalam hal riset,” kata Nasir.
Selain ribuan perguruan tinggi, Indonesia lanjut Nasir juga memiliki lembaga-lembaga penelitian yang mumpuni. Berbagai inovasi dan hasil riset dari lembaga penelitian tersebut sudah mendunia.
Nasir juga mengatakan banyak perguruan tinggi di Indonesia yang sudah menerapkan bi-lingual languages. Ini tentu akan memudahkan mahasiswa-mahasiswi asal Oman untuk belajar di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Menristekdikti secara ringkas juga mempromosikan kemajuan-kemajuan Iptek dan Inovasi, yang telah dicapai oleh tujuh Lembaga Penelitian Non Kementerian (LPNK), seperti LIPI, BPPT, LAPAN, BATAN, BAPETEN, BIG, BSN dan Perguruan Tinggi di Indonesia.
Promosi ini disambut baik oleh YM Dr Yahya, yang menyatakan ketertarikannya untuk menjajagi kerjasama antara lain dalam bidang kesehatan dan pertanian. Duta Besar Oman untuk Indonesia, yang juga turut hadir malam itu, mengatakan bahwa produksi kurma dari Oman merupakan salah satu yang terbaik di dunia saat ini.
Pertemuan singkat ini diakhiri dengan undangan kepada Menristekdikti Mohamad Nasir untuk melakukan kunjungan kerja ke Kesultanan Oman dimasa yang akan datang, guna meningkatkan kerjasama Ristekdikti Indonesia dan Oman.