MAKASSAR, MENARA62.COM – Sebuah cerita inspiratif terungkap dari seorang mahasiswi Unismuh, Andi Ratu Panca Indriani—atau akrab disapa Indri. Menapaki jalur pendidikan kedokteran di Universitas Muhammadiyah Makassar, Indri menorehkan jejak prestasinya dengan semangat yang tak kenal lelah.
Lahir di Bellu pada 21 November 2001, Indri mengawali perjalanan akademisnya dari TK Islam Andi Tonro hingga SMA Neg. 1 Sinjai. Kini, di semester tujuh prodi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Indri menemukan panggilan hatinya.
“Unismuh memiliki visi yang unik, menggabungkan keunggulan di bidang kegawatdaruratan medis dengan nilai-nilai Islam,” kata Indri, menjelaskan alasan memilih Unismuh.
Di luar ruang kuliah, Indri tak hanya menekuni studinya. Ia juga aktif sebagai asisten dosen di departemen fisiologi dan memimpin organisasi mahasiswa. Partisipasinya di berbagai kegiatan ekstrakurikuler, termasuk lomba-lomba akademik dan keilmiahan, menegaskan dedikasinya yang luar biasa.
Prestasinya merangkum kemenangan dalam lomba poster edukasi, review literatur, hingga menjadi finalis dalam ajang poster publik dan esai ilmiah nasional. Tak hanya itu, Indri juga terlibat sebagai peserta International Online Exchange Program university students from India, Nepal, Jepang,Indonesia, and the Philippines, initiated by With The World Inc,Jepang. Yang bekerjasama dengan LBPKUI Unismuh Makassar, serta lomba The 19th Internation-Medical School Physiology Quiz di UGM Yogyakarta.
Motivasi utama Indri dalam mengejar prestasi adalah untuk mengupgrade diri dalam segala aspek. “Saya ingin memberikan manfaat bagi orang lain dan mengembangkan diri saya,” ujarnya dengan semangat.
Namun, perjalanan penuh prestasi ini tidak selalu mulus. Indri menghadapi tantangan dalam mengelola waktu antara studi kedokteran yang padat dan aktivitas organisasi. Dengan adaptasi dan prioritas yang jelas, ia berhasil mengatasi rintangan tersebut.
Indri percaya pengalamannya bisa menginspirasi mahasiswa lain. “Menjadi mahasiswa kedokteran tidak berarti kita harus terbatas pada studi akademis saja,” katanya, mendorong mahasiswa lain untuk aktif di berbagai kegiatan.
Dukungan dari dosen, teman, dan keluarga menjadi pilar utama dalam perjalanannya. “Saya sangat bersyukur memiliki lingkungan yang mendukung, baik dari segi akademis maupun non-akademis,” kata Indri, menyampaikan rasa terima kasihnya.
Mimpi menjadi dokter telah lama bersemayam dalam hatinya, dan kini, setiap langkah yang diambilnya di Unismuh semakin mendekatkannya pada cita-cita tersebut. “Kuliah di kedokteran adalah langkah awal menuju impian saya menjadi dokter akademisi dan klinisi,” ujarnya dengan penuh harapan.
Indri memiliki pesan khusus untuk siswa SMA yang sedang merenungkan masa depannya, “jangan takut mengejar mimpi. Unismuh bukan hanya tentang pendidikan akademis, tapi juga tentang pembentukan karakter dan psikis yang kuat. Ini adalah tempat di mana Anda dapat tumbuh dan berkembang.”
Kisah Indri di Unismuh adalah perjalanan tentang ketekunan, dedikasi, dan keberanian untuk mengejar impian. Melalui setiap tantangan dan keberhasilan, ia tidak hanya membentuk dirinya sebagai seorang akademisi yang ulung tetapi juga sebagai pemimpin yang inspiratif bagi generasi muda.