JAKARTA, MENARA62.COM – Roda bisnis berubah drastis akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Perubahan ini juga terasa pada bisnis Kedai Kopi Guyon yang ada di Fatmawati No.22, Cilandak, Cipete Selatan, Jakarta Selatan.
Hal ini karena biasanya kedai kopi jadi tempat berkumpul, bercengkrama bahkan bekerja. Dengan adanya aturan social distancing selama pandemi Covid-19, kedai kopi menjadi sepi.
Lalu bagaimana mereka tetap bertahan di kondisi pandemi yang dahsyat ini?
Arif Dharmawan, salah satu pendiri Kedai Kopi Guyon, menceritakan sebelum ada pembatasan social berskala besar (PSBB) total pertengahan September, kedai tetap buka namun jam operasional berubah.
Kemudian Kopi Guyon juga menyediakan tempat cuci tangan, bilik disinfektan dan handsanitizer. Pihaknya juga menutup smooking room area indoor, lantai dua, ruang anak dan tempat bermusik.
“Kami juga memberi batas jarak 1,5 meter setiap meja,” katanya, Kamis (1/10/2020)
Selain langkah tersebut, sebelum PSBB ini kedai juga memberikan potongan harga untuk makanan dan minuman seharga Rp25.000 serta menurunkan harga untuk produk lain di aplikasi layanan pesan antar ojek online.
Nah setelah PSBB dilakukan, Kedai Kopi Guyon tak lagi menerima dine-in. Inovasi kembali dilakukan yaitu menurunkan harga makanan hingga 20%. Ada juga menu sharing kopi susu 1 liter dengan berbagai varian rasa.