JAKARTA, MENARA62.COM – Vaksin Merah Putih untuk penanganan Covid-19 yang sedang dikembangkan oleh Eijkman memiliki kelebihan dibanding dengan vaksin lainnya. Karena dalam proses pembuatan vaksin, Lembaga Eijkman memilih untuk menggunakan protein rekombinan dimana teknologi ini sudah dikenal, dengan biaya produksi dan riset yang relatif murah.
“Protein rekombinan ini paling aman karena molekulnya kecil dan tidak menyebabkan efek samping yang serius,” jelas Prof. Amin Soebandrio selaku Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dalam Webinar Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta yang disiarkan pada kanal Youtube Layanan Jakarta DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta (24/11/2020).
Selain itu, vaksin Merah Putih mudah didistribusikan di Indonesia yang memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 25 – 30 derajat celcius. Sehingga vaksin Merah Putih tetap dapat disimpan dalam suhu 2 – 8 derajat celcius. Sedang vaksin lain harus disimpan dalam suhu -20 sampai -70 derajat celcius.
“Ini berarti vaksin lain hanya dapat digunakan pada kota besar yang memiliki alat penyimpanan yang memadai, dan tidak dapat menjangkau daerah pelosok,” lanjutnya.
Karena memiliki suhu penyimpanan yang relatif tingi, vaksin Merah Putih mampu menjangkau daerah yang berada di pelosok yang terkendala mesin penyimpanan dan geografis yang sulit.
Menuurt Prof Amin, pengadaan vaksin sangat dibutuhkan karena tubuh manusia membutuhkan imunitas yang akan menentukan akan terinfeksi virus atau tidak.
“Imunisasi ini yang diharapkan terjadi bagi individu atau kelompok, kita menyebutnya herd immunity,” tambah Amin.
Herd immunity dapat terjadi apabila sebagian masyarakat kebal sehingga orang yang terpapar virus tidak akan sakit dan menularkannya pada orang lain.
“70% hingga 80% populasi ditargetkan kebal terhadap virus,” lanjutnya.
Salah satu cara untuk menciptakan herd immunity adalah dengan vaksin. Vaksinasi dapat mencegah seseorang terinfeksi jika terpapar mikroba.