JAKARTA, MENARA62.COM – Perempuan Indonesia masih memiliki keterbatasan untuk akses layanan dan perlindungan sosial. Selain itu, perempuan Indonesia juga rentan terhadap kekerasan dan eksploitasi. Oleh karena itu, penguataan kepemimpinan perempuan di Tanah Air menjadi penting.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa partisipasi angkatan kerja pada kelompok kerja perempuan per Februari 2020 mengalami penurunan dari 55,6 persen menjadi 54,6 persen, hal ini berbanding terbalik dengan kelompok laki-laki yang mengalami kenaikan hingga 83%.
Hal ini menunjukkan bahwa perempuan masih memiliki banyak tantangan di dunia kerja diantaranya kesetaraan gender, beban ganda, kesenjangan upah, diskriminasi dalam kesempatan pengembangan karir, dan pelecehan seksual.
“Yang lebih memprihatinkan lagi, sekarang hambatan tersebut tidak hanya berasal dari faktor eksternal seperti lingkungan sekitar maupun kebijakan perusahaan namun juga faktor dari dirinya sendiri yaitu tentang kebijakan tradisional di mana perempuan adalah pengasuh anak bagi keluarga,” ujar Alison Duncan sebagai Menteri-Konselor (Ekonomi, Investasi, dan Infrastruktur) Kedutaan Besar Australia di Jakarta dalam diskusi peringatan Hari Ibu di Channel Kemen PPPA Selasa, (24/11/2020).
Diakui Alison ketimpangan gender tidak hanya dialami perempuan di Indonesia melainkan dialami juga oleh seluruh dunia termasuk Australia. Ini dibuktikan dengan data riset pada bulan Februari 2020 dimana tingkat partisipasi perempuan di sektor formal hanya sebesar 61.4% sementara pekerja laki-laki mencapai 70.9%.
Menurut Alison mempromosikan pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan prioritas utama yang terintegrasi dalam seluruh kebijakan luar negeri pemerintah Australia. Mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan partisipasi perempuan dalam kepemimpinan dan pembangunan ekonomi menjadi dasar dibentuknya program investing women.
Investing women merupakan dukungan dari pemerintah Australia yang berkolaborasi dengan Indonesia dengan memberikan kepemimpinan serta advokasi yang kuat dalam memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Selain itu, Kedubes Australia ingin memastikan bahwa perempuan dilibatkan dan dapat berpartisipasi aktif dalam ekonomi.
“Kami percaya, jika perempuan dikasih kesempatan untuk berkarya, maka dunia akan merasakan perubahan yang benar – benar nyata,” tutup Alison.
