28.9 C
Jakarta

Ini Para Kandidat Penerima Anugerah Iptek & Inovasi 2019 Kategori Budhipura dan Budhipraja

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar seleksi calon penerima Anugerah Iptek dan Inovasi 2019 kategori Pemerintah Provinsi (Budhipura) serta kategori Pemerintah Kabupaten dan Kota (Budhipraja). Seleksi tersebut berlangsung di Jakarta selama tiga hari yakni 29 hingga 31 Juli 2019.

Terdapat 8 kandidat Anugerah Iptek Kategori Budhipura, yakni Provinsi Bali, D.I. Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan. Sedang kandidat Anugerah Iptek Kategori Budhipraja untuk Pemerintah Kabupaten berjumlah 7 yakni Kabupaten Badung, Bogor, Konawe Selatan, Kulon Progo, Luwu Utara, Toli Toli, dan Wonogiri.  Kemudian kandidat  Anugerah Iptek Kategori Budhipraja untuk Pemerintah Kota adalah Kota Bukit Tinggi, Cimahi, Salatiga, Surakarta, Pontianak, Tarakan, dan Tegal.

Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Jumain Appe menjelaskan dua anugerah ini dilaksanakan untuk memberi apresiasi atas prestasi pemerintah daerah terkait kinerjanya untuk memperkuat ekosistem inovasi di wilayahnya.

“Prestasi dalam penguatan sistem inovasi di wilayah berupa pembinaan kabupaten dan kota, baik dalam bentuk kebijakan, fasilitasi sumber daya, maupun penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan dan penguatan inovasi pada kabupaten dan kota, sehingga dapat dihasilkan inovasi yang memiliki nilai tambah akademis, ekonomi maupun sosial-budaya sehingga berdampak kepada peningkatan daya saing dan kesejahteraaan masyarakat yang tinggi dan berkelanjutan, ” kata Jumain, Senin (29/7/2019)

Apresiasi Anugerah Iptek dan Inovasi Nasional ini lanjut Jumain diberikan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 yang dipusatkan di Bali pada 28 Agustus 2019. Hakteknas tahun ini mengangkat tema “Iptek dan Inovasi Dalam Industri Kreatif 4.0” dan sub tema “Industri Kreatif 4.0 untuk Kemandirian dan Daya Saing Bangsa”

Tahap penjaringan dan penyaringan awal dengan menggunakan instrumen/alat ukur Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang terdiri dari empat aspek yaitu penguat, ekosistem inovasi, sumber daya manusia, dan aspek pasar. Keempat aspek tersebut dibangun oleh berbagai indikator yang mencerminkan kinerja inovasi dan daya saing daerah, tingkat produktivitas, kemajuan, dan kemandirian daerah.

“Berdasarkan verifikasi data yang diisi secara daring oleh masing-masing daerah disertai dengan penilaian keunggulan dan prestasi pemerintah daerah dari berbagai sumber secara luring (offline), maka diperoleh paa kandidat yang akan melaju pada tahapan berikutnya,” jelas Jumain.

Para kandidat penerima Anugerah Iptek dan Inovasi Nasional yang dihadiri langsung oleh para Gubernur, Bupati dan Walikota akan memaparkan strategi, program, dan hasil-hasil yang telah dicapai di hadapan Tim Juri sebagai bagian dari pendalaman/klarifikasi dan akuntabilitas kinerja penguatan ekosistem inovasinya untuk menghasilkan 3 (tiga) pemenang yang selanjutnya disampaikan dalam sidang pleno di tingkat eselon I Kemenristekdikti untuk menetapkan penerima anugerah.

Direktur Sistem Inovasi, Ophirtus Sumule menjelaskan bahwa instrumen IDSD digunakan sebagai tools untuk menilai keberhasilan suatu daerah dalam membangun ekosistem inovasi dan mengakselerasi peningkatan daya saing daerahnya sebagai prasyarat peningkatan daya saing nasional.

Pengukuran IDSD diharapkan menjadi salah satu dasar utama penyusunan dan penetapan kebijakan nasional maupun daerah yang mendorong sinergi program antar sektor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinan daerah yang inovatif.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!