32.1 C
Jakarta

Inklusif dan Menginspirasi, Rektor UMS Kabulkan Beasiswa Magister Wisudawan Difabel

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Suasana haru dan penuh inspirasi mewarnai prosesi Upacara Wisuda Sarjana, Magister, dan Doktor Periode I Tahun Akademik 2025/2026 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Terjadi ketika Muhammad Arief Raharjo, salah satu wisudawan difabel mewakili para wisudawan lainnya menyampaikan pesan dan kesan pada momen wisuda, Sabtu (20/9) di Gedung Edutorium UMS.

Dalam mengungkapkan pesan dan kesan, Arif membagikan kisah perjuangannya selama menempuh pendidikan. Ia menuturkan kuliah tidak hanya tentang menuntut ilmu, tetapi juga perjalanan menemukan jati diri, belajar memahami orang lain, dan merasakan arti kebersamaan.

Sebagai seorang difabel, ia sempat merasakan kekhawatiran pada saat pertama kali memasuki perkuliahan. “Saya bertanya-tanya, apakah saya akan bisa mengikuti semua kegiatan, apakah saya akan diterima, dan apakah saya mampu berkontribusi layaknya mahasiswa yang lain,” ungkapnya pada saat memberikan sambutan.

Ia memaparkan, UMS secara bertahap mulai berbenah dalam menyiapkan infrastruktur dan bergerak menuju lingkungan yang lebih inklusif.

“Meskipun bertahap, menunjukkan bahwa kampus kita terus bergerak menuju lingkungan yang lebih inklusif. Perubahan itu bagi saya adalah jembatan yang membuat saya bisa belajar dan beraktivitas dengan lebih mandiri dan bermakna,” ujarnya.

Lanjutnya, sebelum mengakhiri sesi penyampaian pesan dan kesan, Arif mengajukan permohonan terkait permintaan Beasiswa dalam melanjutkan pendidikan program Magister di UMS.

“Saya ingin sekali melanjutkan pendidikan di studi Magister Fakultas Psikologi ini, mohon kiranya jika berkenan bapak Rektor memberikan Beasiswa kepada saya,” ujarnya.

Saat diwawancarai, Arif mengatakan pengalaman paling berkesan saat menempuh pendidikan adalah dukungan sepenuh hati yang diberikan Dosen dan keseluruhan civitas academica UMS ketika penulisan skripsi.

“Itu awalnya saya memang kesulitan mencari tema-tema yang bisa dibilang cukup relevan dengan saya. Akhirnya dengan bantuan pembimbing saya, saya diberikan arahan untuk meneliti di sekolah disabilitas,” tuturnya.

Melalui inklusifitas, Arif berharap kampus dapat menjadi rumah yang benar-benar ramah bagi semua, sebuah ruang di mana setiap mahasiswa dengan segala perbedaan dan keunikannya dapat tumbuh dan berproses bersama.

Di hadapan para wisudawan dan wali wisudawan, Rektor UMS Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., menyetujui permohonan terkait permintaan Beasiswa Magister Program Studi Psikologi UMS Arif Raharjo.

“Setelah saya rapat sebentar dengan wakil Rektor bidang keuangan, akademik, dan lain-lain. Prinsipnya kami setuju ,100% (beasiswa penuh), mudah-mudahan bisa lulus tepat waktu,” tutur Harun.

Harus menegaskan bahwa UMS adalah kampus yang menjunjung tinggi nilai inklusifitas, sehingga setiap individu diberi kesempatan yang sama untuk berkembang. “Kampus yang memanusiakan manusia. Oleh karena itu, kampus ini memang kampus untuk semua,” tegas Rektor UMS itu. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!