33.4 C
Jakarta

Isi Jeda Semester, Murid SD Muhammadiyah PK Kottabarat Ikuti Lomba Permainan Tradisional

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM – Ratusan murid SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengikuti kegiatan jeda semester di Sport Field Lapangan Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (4/9/2023).

Dengan mengangkat tema “Asah Kreativitas Melalui Permainan Tradisional,” kegiatan jeda semester kali ini menjadi wahana refreshing bagi para murid setelah menempuh Penilaian Sumatif Tengah Semester 1 (PSTS 1). Nampak berbeda dari biasanya, permainan tradisional yang dihadirkan berupa bakiak tandem dan tarik tambang.

Rufadi Islah, selaku ketua panitia pelaksana, menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk melatih kemampuan ketangkasan (motorik), strategi dan matematika (sensorik), serta kerja sama (interaksi sosial). “Harapannya, setelah kegiatan ini diselenggarakan para murid akan lebih fresh dan bersemangat mengikuti pembelajaran selanjutnya. Ada makna yang terkandung dalam permainan tradisional, yakni kerja sama tim yang solid akan membawa kita ke arah tujuan yang ingin dicapai,” terangnya.

Kegiatan jeda semester diawali dengan doa bersama dan murajaah kubra. Dengan khidmat para murid melantunkan ayat suci Al-Qur’an secara serentak memakai irama nada Nahawand.

Selanjutnya, murid baris berbanjar untuk melaksanakan senam bersama. Dipandu instruktur senam, murid mengikuti setiap gerakan senam yang dicontohkan instruktur senam.

Memasuki kegiatan inti, perlombaan permainan tradisional dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelas bawah (1, 2, 3) dan kelas atas (4, 5, 6). Permainan bakiak tandem diperuntukkan kelas bawah sedangkan tarik tambang diperuntukkan kelas atas.

Lawan dari setiap regu dipilih berdasarkan tinggi dan berat badan supaya perlombaan berjalan adil dan seimbang. Sorak-sorai para penonton mewarnai jalannya perlombaan. Tak heran, mereka menyemangati timnya karena ingin mendapatkan gelar juara “kelas terkompak.”

Esti Ambarwati, selaku koordinator lomba bakiak tandem, menyampaikan, perlombaan permainan tradisional ini akan diambil tiga pemenang. “Sebenarnya, pemenang yang sesungguhnya adalah murid yang bisa menurunkan egonya untuk menyatu dengan teman yang lain. Budaya gotong royong inilah cerminan dari salah satu Profil Pelajar Pancasila yang harus kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Salah satu murid kelas III, Ryans Mayrizky, mengungkapkan rasa gembiranya dapat berperan serta dalam kegiatan ini. “Selain bermain permainan tradisional secara berkelompok, kita diperbolehkan untuk membawa alat olah raga yang kita sukai dari rumah. Semoga kegiatan jeda selanjutnya semakin seru dan menarik,” ungkapnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!