JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar International Symposium on Open, Distance and E-Learning (Isodel). Mengambil tema ‘Education Technology in The New Normal, Now and Beyond’ (Teknologi Pendidikan di Era New Normal: sekarang dan akan datang), Isodel yang rencananya digelar awal Desember 2021 diharapkan menjadi ajang untuk sharing praktik baik pendidikan dari berbagai wilayah di Indonesia.
Isodel 2021 ini kata Sskretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menjadi berbeda karena digelar pada saat pandemi Covid-19. “Sebagaimana kita tahu, pandemi telah membuat penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan meningkat drastic,” kata Suharti dalam sambutan peluncuran Road to Isodel 2021 yang digelar secara daring, Rabu malam (28/10/2021).
Suharti menyebut meski implementasi teknologi dalam penyelenggaraan pendidikan berbeda antar wilayah tetapi banyak sekolah atau daerah yang berhasil menerapkan teknologi untuk mendukung pembelajaran selama pandemi. “Praktik baik ini nantinya akan disharing sebagai pembelajaran bagi wilayah atau sekolah lain,” lanjutnya.
Menurut Suharti, seiring mulai dibukanya sekolah, tentu dibutuhkan praktik-praktik baik yang bisa diterapkan sekolah agar PTM berjalan dengan aman dan lancar.
Ia juga mengatakan bahwa vaksinasi saat ini menjadi kunci penting untuk pelaksanaan PTM. Data menunjukkan 8 persen atau 3,7 juta pendidik dan tenaga kependidikan telah divaksinasi. Dan sekitar 26 persen atau 7,48 juta peserta didik usia diatas 12 tahun sudah menerima vaksinasi dosis pertama.
Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek, Hasan Chabibie mengatakan pemanfaatan teknologi untuk mendukung pembelajaran selama pandemi mengalami lonjakan yang sangat drastic. Aplikasi pembelajaran, e-learning dan modul-modul pembelajaran berbasis teknologi mengalami peningkatan jumlah pengguna yang luar biasa.
Ia juga mengakui bahwa pandemi turut mengubah pola pikir masyarakat dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung pendidikan. Ini menjadi bukti bahwa penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan adalah sebuah keniscayaan.
Menurut Hasan, kenormalan baru telah membawa dinamika yang unik dan tantangan khusus bagi pendidikan karena penggunaan teknologi telah mencapai titik yang tidak bisa dipisahkan dalam proses transformasi pendidikan. Proses ini melibatkan berbagai aspek yang memungkinkan inovasi lebih lanjut yang belum pernah ada sebelumnya, yang mengarah pada seruan untuk tindakan strategis sekarang dan selanjutnya.
Beberapa aspek yang diidentifikasi dan menjadi sub tema Isodel 2021 adalah pertama, Industri 4.0 meliputi Big Data, Internet of Things, Artificial Intellegence, Fintech, Virtual and Augmented Reality (VR and AR), Permainan, Kelas dan Kuliah Daring, Statistik, Seminar Daring.
Kedua, Transformasi Pendidikan Digital seperti menutup kesenjangan digital, menjangkau daerah terpencil, akses terbuka, pembelajaran fleksibel, akses disabilitas.
Ketiga, Pendidikan Karakter terdiri atas literasi digital, ketrampilan abad 21, dan ketrampilan hidup.
Keempat, Pendidikan Vokasi terdiri atas sertifikasi profesi, penjaminan mutu, integrasi pendidikan vokasi ke industri 4.0, kompetensi dan kualifikasi. Dan kelima adalah TIK untuk melestarikan budaya.
“Kita akan memotret, bagaimana teknologi pendidikan di era pandemi ini memainkan peran yang penting. Bagaimana dinamika yang terjadi, tantangan, dan keunikan yang hadir dan dirasakan para pihak yang ada di bidang pendidikan,” kata Hasan.
Hasan berharap Isodel akan melibatkan banyak pakar, akademisi, pelaku pendidikan dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan. Dari ajang tersebut juga diharapkan munculnya inovasi, gagasan dan pemikiran baru sebagai rekomendasi atas kebijakan pendidikan masa depan.