JAKARTA, MENARA62.COM — Israel menguasai penyeberangan Rafah, jalur kehidupan Gaza. Militer Israel kemudian bergerak maju dengan serangan di kota selatan. Seranga dilakukan karena prospek kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas masih belum pasti.
Situs alJazeera melansir, Brigade 401 Israel memasuki penyeberangan Rafah pada Selasa (7/5/2024) pagi, sehari setelah kelompok Palestina yang memerintah Gaza mengatakan bahwa mereka menerima proposal gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar. Sementara itu, Israel bersikeras bahwa kesepakatan tersebut tidak memenuhi tuntutan intinya.
Penyeberangan Rafah sangat penting bagi bantuan dan mereka yang ingin melarikan diri ke Mesir. Para pemimpin Israel telah lama mengantisipasi operasi militer ke kota di bagian selatan, tempat sekitar 1,4 juta warga Palestina, termasuk lebih dari 600.000 anak-anak, berlindung, meskipun telah ada peringatan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan organisasi-organisasi kemanusiaan internasional bahwa serangan akan menjadi bencana besar.
Bagaimana status Rafah?
Rekaman yang dirilis oleh militer Israel menunjukkan sebuah tank memasuki sisi Palestina di perlintasan Rafah. Rincian video tersebut sesuai dengan fitur-fitur yang diketahui dari penyeberangan tersebut dan menunjukkan bendera Israel berkibar dari tank-tank yang merebut daerah tersebut.
Militer Israel mengatakan dalam konferensi pers pada hari Selasa pagi, pasukan khususnya sedang memindai daerah tersebut dan mereka telah beroperasi sejak Senin malam di Rafah timur.