SOLO, MENARA62.COM – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Surakarta melakukan kegiatan, Sabtu (26/10/2024) di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan audiens 18 orang yang terdiri dari kader posyandu dan ibu hamil. Kali ini dengan tema deteksi dini ibu hamil risiko tinggi pada kader posyandu dan ibu hamil di posyandu ceria dan posyandu bina sejahtera 1 Kelurahan Kadipiro.
Ketua Tim, Heni Purwaningsih menjelaskan kegiatan PKM ini sebagai wujud impelementasi Hibah PKM Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Ruang Lingkup Pemberdayaan Masyarakat Pemula dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Tahun 2024.
Oleh tim PKM Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Surakarta kegiatan ini sangat mendukung pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi khususnya pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini diikuti seluruh oleh ibu hamil dan Kader Posyandu Ceria dan Posyandu Bina Sejahtera 1 sejumlah 18 orang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan bersama tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari Prodi S1 Keperwatan, S1 Kebidanan, S1 Informatika dan D4 Elektromedis ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
“Tujuan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil dan kader posyandu dalam deteksi dini kehamilan resiko tinggi. Selain itu dengan adanya si EMIL (Electric Maternity Belt) ibu hamil dapat memonitor kesehatan janinnya setiap saat,” ungkap Heni.
Sebagian besar ibu hamil tidak memahami deteksi dini ibu hamil, dan baru memeriksakan kehamilannya jika ada keluhan saja. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran ibu hamil terhadap kesejahteraan ibu dan janinnya. Program posyandu masih terbatas pada penimbangan balita satu bulan sekali sedangkan untuk pemeriksaan ibu hamil dan edukasi tentang deteksi dini kehamilan risiko belum pernah dilakukan. Adanya keterbatasan jumlah kader yang kurang aktif dan kurangnya fasilitas dalam mendukung pemeriksaan deteksi dini. Jumlah kehadiran ibu hamil pada saat posyandu juga masih kurang sehingga perlu adanya edukasi dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan pentingnya screening/ deteksi secara dini untuk mengetahui kondisi ibu hamil khususnya yang mempunyai riwayat permasalahan.
Berdasarkan hasil kegiatan ini didapatkan tingat pengetahuan ibu tentang deteksi dini ibu hamil risiko tinggi meningkat dari yang sebelumnya dalam kategori kurang dan cukup meningkat menjadi baik. Begitu pula dengan sikap ibu hamil dan kader dalam deteksi dini ibu hamil yang sebelumnya dalam kategori negatif berubah menjadi kategori positif.
Berdasarkan testimoni dari ketua posyandu, kader dan ibu hamil menyatakan kalau kegiatan ini memberikan manfaat dan akan ada keberlanjutan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat tahun berikutnya. (*)