Sebuah pesan dari lini masa jejaring sosial yang diterima hari ini, mengingatkan tentang sejatinya kekuasaan.
Ketika Arnold Schwarzenegger masih menjabat sebagai Gubernur California yang penuh dengan penghormatan, sebuah hotel ternama memberikan penghormatan atas kontribusinya dengan mendirikan patung. Patung itu untuk menghormatinya, dan diletakkan di dalam lingkungan hotel yang mewah.
Dengan penuh rasa hormat, para pejabat hotel memberikan isyarat yang luar biasa, meyakinkannya, “Kapan pun Anda bisa datang dan memesan kamar atas nama Anda.” Ia pun berjanji suatu saat akan datang.
Ketika waktu berjalan dan kehidupan Arnold pun kembali menjadi warga biasa, masa jabatannya pun selesai. Suatu ketika, dengan penuh semangat untuk memenuhi janji yang pernah dibuat pada masa-masa berpengaruhnya, ia pergi ke hotel tersbut dengan harapan akan mendapat sambutan hangat. Namun, yang mengejutkannya, pihak administrasi dengan dingin menyatakan bahwa hotel telah penuh dipesan. Pihak hotel menolak keramahan yang pernah mereka tawarkan.
Tidak terpengaruh kondisi itu, dengan keteguhan hati, Arnold dengan cerdik membuat tempat penampungan sementara di bawah patungnya sendiri. Ia tidur dengan menggunakan sleeping bag.
Tindakan pedih ini menjadi komentar mendalam tentang kefanaan kekuasaan dan sikap masyarakat. Hal ini beresonansi dengan pesan yang kuat: ketika ia memegang kekuasaan, pihak berwenang hotel memperlakukannya dengan penuh rasa hormat, namun ketika era kekuasaan bergeser, mereka menganggapnya sebagai orang asing.
Dalam tampilan simbolis di bawah patung yang dibuat mirip dengan dirinya, Arnold Schwarzenegger tidak hanya menghabiskan malam di bawah bintang-bintang. Ia sengaja ingin dengan fasih ingin menyampaikan pelajaran abadi tentang sifat hormat. Tindakan itu mengingatkan kita semua, bahwa karakter sejati akan terungkap bukan pada saat-saat memegang otoritas, namun bagaimana kita memperlakukan orang lain ketika sorotan kekuasaan memudar.
