27.8 C
Jakarta

Jaga Kapal Tidak Oleng Dihantam Krisis, Ini Strategi yang Dilakukan Jamsyar!

Baca Juga:

SERANG, MENARA62.COM – PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) berhasil melewati masa-masa sulit pandemi Covid-19. Perusahaan penjaminan berbasis syariah tersebut dalam dua tahun terakhir ini malah berhasil membukukan laba diatas target.

“Alhamdulillah kami tetap eksis dan bertumbuh dengan baik di tengah banyaknya perusahaan yang oleng akibat hantaman badai pandemi. Tahun 2022 kami berhasil membukukan keuntungan sekitar Rp190 miliar,” kata Direktur Utama Jamsyar Gatot Suprabowo pada Media Gathering yang digelar di Aston Hotel, Anyer Jumat (3/2/2023). Media gathering yang berlangsung hingga Sabtu (4/2/2023) tersebut diikuti sekitar 30 jurnalis dari berbagai media massa.

Selain Gatot, hadir pula Direktur Keuangan, SDM dan Umum, Endang Sri Winarni serta Direktur Operasional Achmad Sonhadji.

Diakui Gatot, kemampuan untuk terus tumbuh di tengah badai krisis tersebut membuat Jamsyar menjadi salah satu perusahaan penjaminan yang istimewa.

Jajaran manajemen Jamsyar berfoto bersama para jurnalis pada media gathering di Aston Hotel, Anyer

Menurut Gatot untuk menjaga agar kapal bisnis Jamsyar tidak oleng selama pandemi bukanlah persoalan mudah. Membutuhkan dukungan yang besar dari SDM yang ada. ”Beruntung kami didukung oleh para karyawan yang memiliki integritas dan loyalitas yang luar biasa. Seluruh karyawan Jamsyar benar-benar istimewa,” tambah Gatot.

Baca juga: Sambut Milad ke-8, PT Jamsyar Kerjasama dengan BAZNAS Gelar Khitanan Massal

Selain itu penting juga kepiawian membaca pasar dalam menerapkan strategi bisnis. Misalnya saja ketika ada produk yang kurang menguntungkan, maka Jamsyar berani menutup produk tersebut untuk kemudian segala sumber daya yang ada dialihkan ke produk-produk yang lebih prospektif.

Hal yang paling penting dari semua proses dan strategi bisnis adalah selalu bersyukur terhadap semua pencapaian yang ada. Dua kalimat yang tidak pernah terlepas dari semua proses bisnis Jamsyar adalah kata Bismillah dan Alhamdulillah. “Dua kalimat sakti ini menjadi budaya seluruh insan Jamsyar dalam menjalani pekerjaannya,” tegas Gatot.

Gatot mengakui sebagai perusahaan yang tergolong masih muda usianya, Jamsyar belum masuk kategori perusahaan raksasa (besar). Kondisi tersebut memudahkan Gatot untuk mengelola perusahaan di tengah badai krisis akibat pandemic. “Barangkali karena Jamsyar belum jadi kapal besar, sehingga pengelolaannya lebih mudah. Sebab kapal yang besar tentu geraknya semakin kurang fleksibel,” tukasnya.

Baca juga: Implementasikan AKHLAK, JamSyar Salurkan 24 Ekor Sapi Kurban bagi Masyarakat Sekitar

Terkait penambahan SDM, Endang Sri Winarni menjelaskan bahwa untuk mendapatkan SDM yang memiliki integritas dan loyalitas tinggi, rekrutmen menjadi kata kunci penting. Dimana semua proses rekrutmen harus dilakukan dengan professional, terbuka dan teliti sehingga mendapatkan SDM yang benar-benar sesuai harapan.

“Kami tidak sekadar memperhatikan syarat administrasi, proses wawancara, tes kesehatan atau jenjang pendidikan. Bahkan kami sering menggunakan aktivitas media sosial calon karyawan untuk melihatnya dari sisi yang berbeda,” jelas Endang.

Tahun 2022 lalu, Jamsyar diakui menambah SDM sekitar 50 orang untuk berbagai lini bisnis.

Sementara itu Achmad Sonhadji menyampaikan rasa syukurnya bahwa Jamsyar dari tahun ke tahun mampu mencapai target, baik dalam hal keuntungan maupun volume penjaminan. Harapannya, pencapaian tersebut akan terus berlanjut hingga tahun-tahun yang akan datang.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!