BOGOR, MENARA62.COM– Lebih 45 ribu guru hadir dalam puncak Peringatan Hari Guru yang digelar di stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/12). Peringatan yang dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo tersebut menjadi hari istimewa bagi guru baik yang berstatus ASN maupun guru honorer.
Dihadapan puluhan ribu guru dari berbagai wilayah Tanah Air, Presiden secara khusus menyampaikan penghargaan kepada insan-insan mulia guru.
“Terima kasih dan penghargaan kepada para guru Indonesia dan PGRI dalam menjaga moral anak-anak bangsa dalam mengajarkan budi pekerti dan cinta bangsa dan dalam membuka cakrawala pengetahuan kepada kita semua,” kata Presiden.
Dalam sambutannya, Presiden mengatakan dalam empat tahun terakhir ini pemerintah telah memberikan prioritas besar kepada pembangunan infrastruktur. Dengan cara ini pemerintah ingin membuka keterisolasian, membangun konektivitas, memperkokoh persatuan nasional. Karena dengan menyambungkan antarpulau, provinsi, dan kabupaten melalui melalui infrastruktur yang baik, akan membangun sentra-sentra ekonomi baru, serta memperbaiki akses pelayanan kepada masyarakat termasuk pelayanan pendidikan.
Tetapi mulai tahun 2019 pemerintah lanjut Presiden akan menggeser program, menggeser strategi pembangunan, menggeser program unggulan dari program pembangunan infrastruktur menjadi program besar-besaran dalam memperkuat sumber daya manusia, dalam pembangunan sumber daya manusia.
Kualitas SDM di semua jenis profesi serta kualitas SDM di usia dini dan remaja kata Presiden harus kita tingkatkan secara signifikan. SDM kita harus mampu menghadapi dan memanfaatkan peluang dalam dunia dan perkembangan teknologi yang begitu cepat berubah saat ini.
“Ketika pembangunan SDM menjadi prioritas paling utama, peran guru akan semakin sentra, semakin utama, dan semakin strategis. Guru harus menjadi agen-agen transformasi penguatan SDM kita, menjadi agen-agen transformasi dalam membangun talenta-talenta anak bangsa,” jelas Presiden.
Lebih lanjut, Presiden mengingatkan dunia saat ini sedang berubah sangat cepat. Digitalisasi pendidikan telah membawa perubahan besar di dunia pendidikan. Kini ruang kelas bukan satu-satunya tempat belajar. Tetapi dunia virtual juga telah menjadi kampus semua orang.
“Sekarang ini juga kita bicara apa adanya, Google juga sudah menjadi perpustakaan kita. Wikipedia juga menjadi ensiklopedi kita. Kindle, buku elektronik, juga menjadi buku pelajaran kita. Inilah yang harus kita waspadai dan masih banyak media digital lainnya,” kata Presiden.
Terkait kemajuan teknologi informasi, Presiden meminta agar guru tidak sekedar mengajar tetapi juga harus mampu mengelola belajar siswa. Guru dituntut lebih fleksibel, kreatif, menarik, dan lebih menyenangkan bagi siswa.
Namun, guru haruslah tetap guru. Guru tidak bisa digantikan oleh mesin secanggih apapun, secanggih apapun tidak bisa. Guru adalah profesi mulia yang membentuk karakter-karakter anak bangsa dengan budi pekerti, toleransi, dan nilai-nilai kebaikan. Gurulah yang menumbuhkan empati sosial, membangun imajinasi dan kreativitas, serta mengokohkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa kita Indonesia.