JAKARTA, MENARA62.COM– Pelebaran Jalan Bypass-Bandara Minangkabau-Pelabuhan Teluk Bayur, Propinsi Sumatera Barat ditargetkan selesai Mei 2017. Saat ini progres pelebaran jalan sepanjang 27 Km tersebut telah mencapai 91,95 persen.
“Meski belum rampung sempurna, namun kami pastikan akan fungsional pada Mei tahun ini,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Arie Setiadi Moerwanto Jumat (31/03/2017).
Dengan pelebaran jalan tersebut diharapkan bisa mendukung peningkatan konektivitas antar pusat-pusat kegiatan, termasuk untuk mendukung pelabuhan dan bandara.
Diakui Arie, secara teknis pekerjaan fisik pelebaran jalan by-pass dapat dipercepat. Permasalahan utama adalah karena belum siapnya lahan untuk pelebaran jalan.
Karena itu, Arie berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang dapat mempercepat penyelesaian pembebasan lahan untuk pelebaran jalan yang berguna sebagai jalur logistik ke Pesisir Selatan dan Bengkulu maupun penghubung antara Bandara Minangkabau dengan Pelabuhan Bayur.
“Pembebasan lahan di Sumbar berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Di Sumbar tanah menjadi milik adat sehingga tidak bisa membebaskan lahan dengan cara-cara yang biasa digunakan,” kata Arie.
Pembebasan lahan di daerah Sumbar itu sendiri menggunakan sistem konsolidasi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi dan juga Pemerintah Kota. Akibat dari pembebasan lahan yang berbeda, Ditjen Bina Marga berharap proses pembebasan lahan dapat segera dituntaskan oleh pemerintah daerah terkait bersama tokoh adat dan masyarakat.
Berdasarkan data Ditjen Bina Marga hingga sekarang lahan yang belum dibebaskan sepanjang 1.650 meter yang dimiliki oleh 11 nama pemilik tanah. Menghadapi kondisi tersebut, Arie meminta kepada jajarannya di lapangan untuk menyelesaikan ruas jalan yang sudah dibebaskan dengan rapi.
“Masyarakat Padang sangat membutuhkan jalan tersebut, baik untuk kebutuhan logistik juga sebagai penghubung,” jelas Arie.
Proyek peningkatan kapasitas jalan Padang Bypass didanai oleh pinjaman luar negeri Bank Export-Import Korea senilai Rp 436 miliar dan paket pekerjaan ditandatangani pada akhir April 2014. Peningkatan kapasitas jalan dilakukan dengan melebarkan lajur jalan yang ada dari dua menjadi empat lajur masing-masing dari seksi Gaung-Lubuk Begalung sepanjang 5 Km dan seksi Lubuk Begalung-Duku sepanjang 22 Km.
Selain itu, pekerjaan juga meliputi pembangunan sembilan jembatan dengan panjang total seluruhnya mencapai 558,6 meter. Sebagai antisipasi terlambatnya kesediaan masyarakat melepaskan tanahnya sementara masa kerja kegiatan penanganan jalan tersebut telah usai, Arie mengatakan kemungkinan pekerjaan akan dilanjutkan dengan alokasi dana APBN.