32.9 C
Jakarta

Jalan Panjang Menuju Hari Puisi Indonesia

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Sejak dideklarasikan Hari Puisi Indonesia (HPI) pada tahun 2012 oleh penyair Indonesia di Pekanbaru, sejak saat itulah HPI disepakati untuk diperingati setiap tahun. Para penyair menetapkan pada deklarasi di atas tanggal lahir Chairil Anwar, 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. Sejak itulah Indonesia memiliki hari puisi dan pada tahun 2013 untuk pertama kalinya dirayakan dan dimeriahkan dengan beragam pentas dan acara seni.

Pada tahun ini, HPI memasuki peringatannya yang ke-5. Ketua panita acara peringatan Hari Puisi Indonesia 2017, Asrizal Nur mengatakan, jika tahun-tahun sebelumnya peringatan HPI diperingati hanya di beberapa daerah dengan menggelar pentas seni, tahun ini lebih dari 80 daerah mulai dari Aceh sampai Papua turut memperingati hari puisi di daerahnya masing-masing.

“Jika tahun sebelumnya hari puisi hanya diperingati di beberapa daerah, tahun ini panitia HPI membuat terobosan baru yakni, dengan mengimbau dan memberi ruang pada komunitas sastra, komunitas seni, masyarakat, dan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan Hari Puisi di daerah masing-masing. Bila tahun sebelumnya hanya mencapai 10, tahun ini lebih dari 80 daerah mulai dari Aceh hingga Papua merayakan dan menyelenggarakan Hari Puisi Indonesia,” kata Asrizal pada Malam Anugerah Hari Puisi Indonesia 2017, Rabu malam (04/10/2017) di gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Peringatan dan perayaan hari puisi tahun ini hampir sama seperti tahun sebelumnya, yakni tetap mengadakan sayembara buku puisi. Sayembara tersebut diikuti oleh penyair-penyair dari berbagai daerah mulai yang muda dan senior. Sebelum diselenggarakan malam anugerah, pada hari sebelumnya panitia HPI menyelenggarakan Panggung Apresiasi selama dua hari dua malam di plaza Taman Ismail Marzuki. Acara Panggung Apresiasi tersebut disediakan bagi sastrawan dan masyarakat yang ingin tampil membaca puisi atau musikalisasi puisi dan lainnya.

Pada Malam Anugerah HPI 2017, dewan juri yang terdiri atas Maman S. Mahayana, Sutardji Calzoum Bachri, dan Prof. Abdul Hadi WM memilih 6 pemenang sayembara dengan kategori 5 terbaik dan satu pemenang utama. Lima terbaik pada sayembara buku HPI 2017 adalah; pertama: Hadrah Kiai, karya Raidu Basha, kedua: Surat Cinta dari Rindu, karya Candra Malik, ketiga: Atas Nama Akar Ketuban, karya Ummi Kulsum, keempat: Hanya Melihat Hanya Mengagumi, karya Din saja, dan kelima: Berguru kepada Rindu, karya Acep Zamzam Noor. Pemenang buku terbaik sayembara HPI 2017 adalah Irawan Sandya Wiraatmaja dengan bukunya berjudul Giang.

Panitia HPI 2017 melalui Asrizal berharap, semoga tahun depan peringatan Hari Puisi Indonesia lebih meriah dan lebih sukses.

Pada malam Anugerah HPI 2017, selain sastrawan hadir beberapa tokoh juga membaca puisi satu persatu di panggung malam itu. tokoh-tokoh tersebut antara lain, Menteri Agama Lukman Hakim, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Dirjen Kebudayaan Kemindikbud RI Hilmar Farid, Gubernur Kepulauan Riau H. Nurdin Basirun, dan beberapa tokoh lainnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!