JAKARTA, MENARA62.COM – PT Jamkrindo Syariah (Jamsyar) berhasil menjadi salah satu dari 10 entitas syariah dengan asset bernilai diatas Rp 1 triliun. Berdasarkan laporan keuangan akhir 2019, jumlah aset Jamsyar mencapai Rp1,059 triliun atau tumbuh 41,92 persen dibanding tahun sebelumnya Rp746 miliar.
Direktur Utama PT JamSyar Gatot Suprabowo menjelaskan pertumbuhan asset yang sangat signifikan tersebut dikarenakan adanya setoran modal dari pemegang saham yang terealisasi di tahun 2019 sebesar Rp175 miliar dan penerimaan Imbal Jasa Kafalah sebesar Rp295,32 miliar.
“Penambahan tersebut mengakibatkan pertumbuhan dana kelolaan Jamsyar, dimana pada periode tersebut ditempatkan pada instrumen investasi yang berupa Deposito dan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara),” kata Gatot, didampingi Direktur Keuangan, SDM dan Umum, Endang Sri Winarni, Selasa (25/2/2020).
Nilai deposito dan SBSN di akhir tahun 2019 masing-masing sebesar Rp495,24 miliar dan Rp163,65 miliar. Komposisi tersebut ditetapkan untuk mencapai target pendapatan investasi dan memenuhi kebutuhan likuiditas terkait pembayaran kewajiban perusahaan.
Baca Juga: Gelar Milad ke-5, Ini Pencapaian Jamsyar
Disamping dua komponen tersebut, pertumbuhan asset Jamsyar juga disumbang oleh komponen Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lain-Lain. Biaya Dibayar di Muka tersebut sebagian besar merupakan biaya penjaminan ulang / re-asuransi atas penjaminan yang belum jatuh tempo dan belum diakui sebagai biaya pada komponen laba (rugi).
Di sisi liabilitas, komponen liabilitas terbesar adalah Pendapatan Ditangguhkan, yaitu sebesar Rp 448, 83 milyar. Pendapatan Ditangguhkan tersebut tumbuh sebesar 24,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Hal ini menunjukkan bisnis penjaminan Jamsyar di tahun 2019 mengalami pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya dan terdapat penjaminan berjangka waktu lebih dari satu tahun,” lanjut Gatot.
Dari sisi cadangan klaim kata Gatot, juga mengalami peningkatan sebesar 32,92% dari tahun sebelumnya. Cadangan klaim tersebut ditingkatkan untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan biaya klaim di masa yang akan datang.
Baca Juga: Jamsyar Raih Top GRC Award 2019
Adapun di sisi ekuitas, Jamsyar mengalami pertumbuhan sebesar 63,80% dari tahun sebelumnya. Selain karena adanya penambahan modal, pertumbuhan ekuitas juga disebabkan oleh adanya kenaikan cadangan umum dan saldo laba dari laba tahun 2019.
Terkait laba, Direktur Keuangan, SDM dan Umum, Endang Sri Winarni menjelaskan laba tahun berjalan Jamsyar pada tahun buku 2019 adalah sebesar Rp36,57 miliar atau tumbuh sebesar 62,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba tersebut didukung oleh pertumbuhan pendapatan penjaminan dan pendapatan investasi masing-masing sebesar 42,93% dan 82,54%.
“Di samping itu, terdapat pendapatan subrogasi yang cukup signifikan, sehingga meskipun beban klaim cukup besar, namun penjaminan bersih tetap tumbuh dengan baik,” kata Endang.
Melihat kinerja keuangan Jamsyar yang cukup cemerlang tersebut Gatot optimis bahwa tahun 2020 ini Jamsyar akan tumbuh gemilang. Pihaknya telah menetapkan binis plan secara detail mulai dari perencanaan SDM, pemanfaatan teknologi informasi (IT), peluncuran produk baru hingga pembukaan kantor cabang baru.