SOLO, MENARA62.COM – Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Kajian Tafsir Al-Quran yang rutin digelar setiap hari Kamis secara daring melalui platform Zoom Meeting.
Pengajian tersebut wajib diikuti oleh seluruh Tenaga Didik (Tendik), Dosen, dan juga seluruh Sivitas Akademika UMS dimulai pukul 12.30 – 13.30 WIB. Pada kesempatan kali ini Ust. Dr. Ainur Rha’in, S.Th.I, M.Th.I., mengawali dengan membaca surah dan dilanjut dengan menafsirkannya.
Pada kajin kali ini Selasa (19/12/2024), Ainur Rha’in membahas surah At-Tin surah yang ke-95 dalam daftar mushaf Al Quran yang turun di kota Mekah. Ibnu Abbas mengatakan surah ini turun berkenaan dengan zaman nabi, orang-orang yang dipanjangkan umurnya hingga hilang ingatan, dan bagaimana nantinya mereka mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dalam surah ini Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang yang hilang ingatan (pikun) maka akan diampuni oleh Allah SWT atas perbuatan dan perkataanya, dan amal yang akan diangkat dari orang tersebut (pikun) pada saat sebelum mereka hilang ingatan.
Dia menerangkan, Hasan Al-Basri menyampaikan bahwa Tin merupakan dari buah Tin, sedangkan zaitun merupakan minyak zaitun, sedangkan menurut Ibnu Abbas, At-Tin merupakan sebuah masjid Nabi Nuh yang berada di Al-Judiy, sedangkan zaitun merupakan baitul Muqoddas.
“Kedudukan Muqoddas sebagai Muqsam bi atau yang dijadikan sumpah oleh Allah SWT,” jelasnya.
Jika Allah SWT boleh bersumpah dengan apapun, tambahnya, namun sebagai umat Islam hanya boleh bersumpah dengan menyebutkan nama Allah SWT. Allah SWT tidak akan bersumpah kecuali dengan yang baik-baik, dan apapun yang disebutkan dalam Al-Qur’an itu pasti hal yang baik-baik.
Selanjutnya, buah Tin disebutkan dalam Al-Qur’an, karena memiliki kandungan manfaat yang luar biasa maka dari itu, buah ini dikaitkan dengan usia panjang artinya umur panjang itu butuh adanya usaha meskipun semua tergantung ada takdir.
“Hal ini salah satu aspek dari makanan sehat yang ditawarkan oleh Al Quran, jadi ayat ini berkaitannya dengan umur panjang,” paparnya.
Kemudian pada kelanjutan ayat itu disebutkan, Tursina atau gunung Sinai merupakan jabal Nabi Musa atau tempat Nabi Musa menerima wahyu di atas masjid. Tempat ini dikenal sebagai lokasi yang diberkahi karena menjadi saksi dari dialog antara Allah SWT dengan Nabi Musa.
“Gunung Sinai ini tidak hanya terdapat dalam berbagai kitab suci saja namun juga terdapat dalam kitab suci lainnya karena, tempat ini diabadikan oleh Allah SWT untuk memanggil Nabi Musa agar melepaskan alas kakinya karena menerima kitab suci,” ucapnya.
Dalam ketiga tempat tersebut, yang pertama At-Tin sebagai tempat persinggahan kapal nabi nuh, dan zaitun sebagai simbol dari baitul maqdis, yang kedua Tursina yaitu tempat Musa berbicara kepada Allah SWT, dan tempat Nabi Musa menerima wahyu, yang ketiga Mekah adalah tempat Nabi Muhammad diutus oleh Allah SWT. (*)