27.3 C
Jakarta

Kembangkan Warisan Lokal, Tim Hibah RisetMu UMS Beri Pendampingan Kreasi Batik Iconic di Wisata Jarum, Klaten

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM – Tim Hibah RisetMu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) hadir memberdayakan masyarakat berbasis kewirausahaan untuk memajukan warisan lokal dan mendukung kreasi batik iconic Desa Jarum, Klaten.

Ketua Tim Pengusul, Aflit Nuryulia Praswati, S.Sos., SE., MM, CMA., mengungkapkan sebelumnya pada bulan Februari lalu, tim hibah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikemas dalam bentuk acara seminar. Kegiatan ini tentunya untuk meningkatkan kemampuan para UMKM dalam mengelola pemasarannya di media sosial.

“Hibah RisetMu ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat berbasis kewirausahaan terus melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas, keterampilan, dan kesejahteraan masyarakatnya,” papar Ketua Tim Pengusul Jumat (10/5/2024).

Pengabdian ini sebagai salah satu penerima RisetMu Batch VII Tahun 2024 yang mendapatkan pendanaan dari Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Kegiatan ini difokuskan untuk melatih para UMKM supaya lebih menguasai pemasaran di dunia digital, sehingga produk-produk dari UMKM utamanya batik semakin dikenal luas dan semakin dilirik. Masa pengabdian ini dimulai sejak bulan Januari hingga bulan Agustus 2024 nanti.

Bahkan Desa Jarum ini, lanjutnya, sangat terbuka kepada mahasiswa yang ingin mengabdi dan membagikan ilmu kepada masyarakat setempat. Melalui pengabdian masyarakat, masyarakat desa diajak untuk lebih menggali dan mengapresiasi kekayaan budaya yang dimiliki, khususnya melalui seni batik.

“Dengan semakin diliriknya keberadaan batik melalui kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Wisata Jarum, Klaten dapat dipahami bahwa batik tidak hanya menjadi produk fashion semata, melainkan juga sebagai simbol identitas budaya yang patut dilestarikan,” tegasnya.

Melihat potensi batik yang menjadi warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu, Tim Hibah RisetMu dari UMS mengembangkan wirausaha agar semakin mendapatkan perhatian yang layak. Terlebih melihat potensi di Desa Wisata Jarum, Klaten merupakan salah satu contoh nyata bagaimana batik menjadi pendorong utama pengembangan kewirausahaan di tingkat lokal.

“Sebagai desa wisata edukasi, Desa Jarum terkenal akan banyaknya edukasi kerajinannya, salah satunya yang paling terkenal adalah kerajinan batik. Sepanjang jalan mudah bagi wisatawan untuk menemukan rumah produksi batik mulai dari batik tulis hingga batik cap. Keunikan yang bisa dilihat pada pengrajin batik desa ini, pewarnaan yang digunakan dengan zat pewarna alam yang memiliki nilai jual tinggi, nilai seni, warna yang khas, dan tentunya ramah lingkungan,” papar Dosen FEB UMS itu.

Menurutnya, selain proses pewarnaan yang unik, di Desa Jarum juga terdapat produk yang bisa dipakai dalam keseharian dengan tetap menggunakan konsep batik. Tak lain produk ini adalah “Payung Batik” yang merupakan salah satu usaha bernama Bapak Sularto (alias Jeprik) dengan menggandeng warga Desa Jarum lainnya untuk menghasilkan payung batik ini hingga akhirnya dapat diminati oleh mancanegara.

Kegiatan ini dihadiri oleh banyak pihak yaitu Ketua Tim Pengusul Aflit Nuryulia Praswati, S.Sos., SE., MM, CMA, para narasumber Ahmada Auliya Rahman, SIKom, M.Pd dan Muhammad Randhy Kurniawan, SE, MBA., perangkat desa Jarum Wiyono, dan tentunya para pelaku UMKM. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!