SURABAYA, MENARA62.COM – Lakukan Penguatan Pendidikan Karakter, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) gelar Jambore Pandu Sekolah Model tahun 2019. Acara yang dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, berlangsung di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (20/3/2019).
“Alhamdulillah, hari ini saya bisa bertemu dengan adik-adik dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Ini merupakan kebahagiaan saya bisa bertemu. Dahulu setiap acara Pramuka saya selalu hadir. Ini menumbuhkan rasa kebersamaan, nasionalisme, dan penanaman nilai-nilai Pancasila,” ucap Menko PMK, didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Menko PMK berharap pelaksanaan Jombore ini dapat menjadi wadah kebersamaan anak-anak dengan semangat bhinneka tunggal ika.
“Jambore menjadi salah satu model bangkitkan rasa kebersamaan dengan semangat kebhinnekaan dan mengamalkan Pancasila,” tutur Menko PMK.
Menko PMK juga berharap anak-anak zaman milenial saat ini dapat menyaring masuknya berbagai berita. Informasi yang masuk, kata Menko PMK, harus dicek betul kebenaran beritanya, dan jangan gampang percaya dengan berita yang tidak benar.
Dalam kesempatan yang sama, Mendikbud mengatakan Jambore Pandu Sekolah Model menginisiasi pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) untuk dilaksanakan dalam kegiatan kepramukaan yang mempresentasikan lima nilai karakter, yakni religius, integritas, gotong royong, mandiri, dan nasionalis.
“Pelaksanaan Jambore Pandu Sekolah Model tahun 2019 ini merupakan rangkaian pelaksanaan PPK guna terciptanya mutu pendidikan yang lebih baik untuk menyongsong Generasi Indonesia Emas tahun 2045,” ucap Mendikbud.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan pelaksanaan Jambore Pandu Sekolah Model tahun 2019, yakni menanamkan lima nilai pendidikan karakter dalam kegiatan kepramukaan di sekolah, dan sebagai ajang gerakan penguatan pendidikan karakter.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan gagasan dari LPMP Provinsi Jawa Timur, dan didukung oleh Direktorat Sejarah, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud.
Jambore Pandu Sekolah Model tahun ini, jelas Hamid, diikuti oleh 38 sekolah model binaan LPMP Provinsi Jawa Timur yang berasal dari seluruh sekolah jenjang pendidikan SD hingga SMA/SMK se-kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, dengan peserta terdiri dari 190 siswa, 38 pengawas sekolah, 38 kepala sekolah, dan 1.500 guru.
Pada kesempatan ini, Kepala LPMP Jawa Timur, Bambang Agus Susetyo, menyerahkan buku berjudul “Sutradara Pendidikan” secara simbolis kepada Menko PMK, Mendikbud, dan Gubernur Jawa Timur
Kegiatan Jambore Pandu Sekolah Model tahun ini juga menampilkan stan pameran dari berbagai instansi, yakni 38 stan pameran dari kabupaten/kota dan 5 stan pameran dari sekolah rujukan berkarakter. Selain itu, stan pameran dari Direktorat Sejarah, stan pameran dari Lembaga Sensor Film, dan stan pameran dari Dharma Wanita LPMP Jawa Timur.
Di samping itu, acara jambore ini juga dimeriahkan dengan lomba poster siswa, kegiatan kepramukaan, dan penampilan seni dan budaya yang mengandung kearifan lokal dari masing-masing kabupaten/kota di Jawa Timur.