28.9 C
Jakarta

Kemendikbud Serahkan Anugerah Kebudayaan 2020 kepada 33 Penerima

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Sebagai bentuk apresiasi terhadap para pelaku kesenian dan kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Ditjen Kebudayaan kembali menyerahkan Anugerah Kebudayaan Indonesia. Tahun ini terdapat 33 penerima Anugerah Kebudayaan yang terbagi dalam 6 kategori yakni Pelestari, Pencipta, Pelopor dan Pembaru, Maestro Seni Tradisi, Komunitas, Anak dan Remaja, serta Pemerintah Daerah.

“Terdapat 331 nama yang diusulkan. Tetapi setelah kita verifikasi bahkan kita lakukan visitasi, akhirnya ditetapkan ada 33 nama baik itu perorangan, komunitas maupun pemerintah daerah,” kata Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kemendikbud, Judi Wahjudin di sela penyerahan secara simbolis Anugerah Kebudayaan kepada dua penerima dari wilayah DKI Jakarta, Sabtu (5/12/2020).

Diakui Judi, Anugerah Kebudayaan ini sudah berlangsung sejak lama tepatnya tahun 1969, waktu itu namanya hadiah seni. Kemudian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, sejak tahun 2012 menjadikan Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi, sebagai program apresiasi bagi perorangan, Lembaga maupun komunitas yang berperan aktif dan berdampak dalam pelestarian Kebudayaan Indonesia yang rutin dilakukan setiap tahun.

“Termasuk saat ini, di tengah pandemi Covid-19 di mana banyak kegiatan budaya dan seni yang terdampak,” lanjut Judi.

Hingga sekarang, Anugerah Kebudayaan sudah diberikan kepada 920 penerima dari berbagai kategori. Jumlah tersebut menurut Judi relative masih sangat sedikit dibanding pelaku budaya yang ada di tanah air yang berkontribusi besar dan loyal melestarikan kebudayaan bahkan melakukan estafet ke generasi muda.

Judi mengatakan anugerah di bidang seni ini merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kebanggaan generasi muda terhadap karya budaya masa lampau, masa kini, dan inspirasinya bagi masa depan, sekaligus mengeliminasi dampak negatif dari pengaruh global. Program apresiasi ini sekaligus merupakan salah satu cara menginternalisasikan nilai budaya, diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat sekaligus meningkatkan motivasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap pengembangan kebudayaan Indonesia.

Menurut Judi, sekecil apa pun karya budaya yang dihasilkan oleh seseorang atau pun komunitas kebudayaan, tidak terlepas dari nilai – nilai budaya masyarakat setempat. Penciptaan tersebut tentu tidak lahir begitu saja, apalagi jika karya tersebut telah hidup bertahun – tahun lamanya, dan telah diwariskan dari generasi satu ke generasi berikutnya.

Beberapa karya hingga kini tak lekang dimakan zaman, terutama karya – karya yang sifatnya takbenda, baik itu merupakan ilmu pengetahuan, kearifan lokal, nilai tradisi, dalam bentuk ekspresi (tari, musik, teater, pantun), ataupun dalam bentuk karya seni rupa.

Semuanya mengandung makna, nilai filosofis yang dapat menimbulkan inspirasi baru, dan tentunya menggerakkan motivasi bagi masyarakat. Nilai-nilai yang bersifat positif ini, memiliki dampak strategis terhadap pelestarian kebudayaan yang mencakup perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan.

“Hal yang tidak kalah penting adalah di balik sebuah karya, tersirat sosok atau tokoh yang memiliki komitmen kuat terhadap pewarisan nilai – nilai kebudayaan, baik takbenda maupun benda,” tandas Judi.

Pemberian Anugerah Kebudayaan Indonesia tahun ini dikemas dalam format yang berbeda dengan pertimbangan utama mengeliminasi dampak penyebaran covid-19. Kemendikbud melaksanakan seremonial penyerahan Anugerah Kebudayaan di wilayah domisili Penerima.

Penyerahan Anugerah Kebudayaan kepada 2 orang penerima kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru yang berada di wilayah DKI Jakarta Erwin Gutawa dengan bidang keahlian sebagai Komponis/Konduktor; dan Hartati dengan bidang keahlian sebagai Koreografer. Penyerahan Anugerah Kebudayaan ini dilakukan langsung di gedung Kemendikbud dengan disaksikan Tim Penilai Kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru, Julianti S. Parani.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!