JAKARTA, MENARA62.COM – Capaian Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan dalam beragam bentuk praktik baik dan inovasi telah dilakukan oleh Bunda PAUD di berbagai daerah. Sebagai bentuk apresiasi atas capaian terbaik di masing-masing daerah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan penghargaan kepada 42 Bunda PAUD tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Penghargaan ini diberikan berdasarkan program kerja dan aksi nyata yang dilakukan oleh Bunda PAUD di seluruh Indonesia dalam mendukung tiga target perubahan Gerakan Transisi PAUD-SD yang Menyenangkan. (Daftar Pemenang terlampir)
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengapresiasi berbagai upaya dan dukungan yang telah dilakukan oleh Bunda PAUD. “Apresiasi Bunda PAUD ini adalah sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kami kepada Bunda PAUD Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah menjalankan peran dan tugasnya secara optimal dalam mendukung Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan menuju PAUD berkualitas,” tuturnya di Jakarta dalam acara Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Tahun 2023 di Jakarta, (8/11).
Pada kesempatan ini, terdapat 42 Bunda PAUD yang meraih penghargaan. Penghargaan yang terdiri atas kategori Wiyata Dharma Utama, Wiyata Dharma Madya, dan Wiyata Dharma Pratama ini secara diberikan untuk 9 terbaik Bunda PAUD Provinsi, 24 terbaik Bunda PAUD Kabupaten/Kota Nontertinggal, dan 9 terbaik Bunda PAUD Kabupaten/Daerah Tertinggal.
Serangkaian seleksi yang dilakukan terhadap 270 pendaftar Apresiasi Bunda PAUD meliputi seleksi persyaratan administrasi, seleksi konten aksi nyata tahap 1, verifikasi lapangan, dan seleksi konten tahap 2 untuk melihat kelayakan substansi dan kelayakan etik.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Komalasari, menjelaskan bahwa pada penilaian konten tahap 1, panitia membagi dua kriteria, yaitu kriteria utama dan kriteria pendukung. Kriteria utama mencakup inovasi dalam melakukan advokasi, keterjangkauan advokasi, dan kualitas relevansi program kerja dengan tiga target perubahan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Sedangkan kriteria pendukung adalah kolaborasi dengan organisasi mitra PAUD dan SD serta organisasi lainnya yang mendukung gerakan, serta mendorong peran serta masyarakat dalam pembinaan, penyelenggaraan, dan pengembangan gerakan.
Aksi Nyata Bunda PAUD dalam Mendukung Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan
Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan mengatur tiga target perubahan mulai tahun ajaran baru. Pertama, menghilangkan tes calistung saat PPDB di Sekolah Dasar. Kedua, menerapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk peserta didik baru, sehingga lebih mudah beradaptasi di lingkungan barunya. Ketiga, merancang kegiatan pembelajaran mengedepankan kemampuan fondasi anak.
Salah satu penerima Apresiasi Bunda PAUD adalah Atalia Praratya, Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat. Atalia menerima Apresiasi pada kategori Wiyata Dharma Utama. Beragam program dan aksi nyata telah dilakukan dalam mendukung terwujudnya Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Di antaranya, mengadakan Jambore Pokja Bunda PAUD dengan menghadirkan gelar wicara terkait Gerakan Transisi PAUD ke SD, peningkatan kapasitas Pokja Bunda PAUD, sosialisasi di media massa, serta melakukan monitoring ke satuan pendidikan terkait pelaksanaan transisi PAUD ke SD pada masa tahun ajaran baru. Selain itu, pelatihan teknis di satuan pendidikan pun dijalankan sebagai upaya menglorifikasikan gerakan tersebut agar berjalan lebih maksimal.
Cerita menarik juga datang dari Bunda PAUD Kabupaten Lamongan. Di sana terdapat serangkaian Gerakan Aksi Penguatan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, disingkat menjadi GERAI SI DILAN. Aksi nyata yang dilakukan berupa sosialisasi dan penguatan kepada pemangku kepentingan baik Dinas Pendidikan, organisasi mitra PAUD dan SD, pendidik dan tenaga kependidikan, serta wali murid.
Bunda PAUD Kabupaten Lamongan, Anis Kartikawati Yuhronur Efendi, mengaktifkan forum komunikasi baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan sebagai wadah berkoordinasi dan berbagi pengetahuan dalam mendukung implementasi tiga target perubahan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Pada MPLS, Bunda PAUD Kabupaten Lamongan juga mengajak pemangku kepentingan terkait untuk meninjau pelaksanaan MPLS dan memberi penguatan kepada pendidik, tenaga kependidikan, dan wali murid agar dapat menerapkan MPLS di dua minggu pertama masuk sekolah sebagai momentum mengenalkan dan memudahkan anak beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya.
Serupa dengan aksi nyata Bunda PAUD Lamongan, Orpa Susana Kambuaya, Bunda PAUD Asmat, Provinsi Papua Selatan juga melakukan sosialisasi dan penguatan Gerakan Transisi Paud ke SD yang Menyenangkan. Bunda PAUD Asmat juga mendorong penyelenggaraan pembelajaran di Kabupaten Asmat dengan mengajak anak-anak mengikuti pembelajaran di sekolah tanpa tekanan serta memberikan rasa nyaman. Hal ini sesuai dengan target perubahan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, yaitu merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, membangun kemampuan fondasi, dan tidak ada tes calistung.
Besarnya manfaat dari gerakan ini juga dirasakan oleh Sitti N Sitania, perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Menurut Sitti, kebijakan ini memungkinkan anak-anak yang tidak pernah masuk PAUD untuk tetap mendapat pembinaan yang holistik meliputi enam aspek kemampuan fondasi anak yakni kognitif, bahasa, motorik, sosial, seni, dan lingkungan. Untuk itu, pihaknya melakukan sosialisasi dengan guru PAUD, SD, dan orang tua karena Sitti meyakini suksesnya kebijakan ini menjadi tanggung jawab seluruh elemen pendidikan.
Pada kesempatan ini, Sitti mengimbau agar semakin banyak daerah yang membentuk forum komunikasi (forkom) di tingkat kecamatan untuk mempermudah akses pendidikan sehingga lebih terjangkau. “(Sangat penting) agar anak-anak menjalani pembelajaran dengan rasa bahagia sehingga pembelajaran menjadi pengalaman yang menyenangkan,” ucap Sitti