BANDUNG, MENARA62.COM – Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) tingkat nasional. FLS2N bertujuan tidak hanya untuk menggali talenta siswa PDBK di bidang seni budaya namun juga menjadi ajang pelestarian budaya bagi para ‘duta daerah’.
“Kita ikut bangga pada anak kita, adik kita peserta FLS2N PDBK, dengan mengikuti kegiatan ini mereka juga berperan sebagai duta daerah untuk mengenalkan, menjaga, dan melestarikan budaya sebagai kekayaan bangsa Indonesia,” disampaikan Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi, di Bandung, pada Rabu (1/9).
Penyelenggaraan FLS2N PDBK menurutnya merupakan wujud upaya dalam menjaga keanekaragaman dan terwujudnya pelestarian budaya bangsa. Melalui karya-karya kreatif PDBK masing-masing daerah, para peserta akan menampilkan seni yang merupakan ciri khas masing-masing. “Sehingga kita semua tahu bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa kaya budaya dengan bermacam-macam karakter di mana setiap karakternya adalah mencermikan kearifan lokal daerah masing-masing,” lanjut Asep.
Keberagaman karya seni PDBK yang ditunjukan dalam FLS2N, kata Asep, membuktikan bahwa setiap daerah mempunyai ciri khas budaya masing-masing. Di mana keberagaman budaya ini menjadi kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Selain itu, sebagai ajang untuk mencetak generasi tangguh dan kreatif, FLS2N bukan hanya sekadar wahana berkompetisi, melainkan juga sebagai salah satu upaya penguatan pendidikan karakter. Dengan demikian, PDBK mempunyai rasa percaya diri, semangat, dan optimisme untuk meraih mimpi.
Asep yakin, ajang ini akan memberi dorongan positif kepada peserta sehingga timbul motivasi yang kuat untuk mengaktualisasikan diri dan berkompetisi secara sehat. “FLS2N bagi PDBK merupakan kesempatan emas untuk mengembangkan talenta bidang seni melalui karya, di mana karya tersebut selama ini hanya diketahui pada sekitar lingkungannya, sekarang saatnya ditunjukkan pada tingkat yang lebih luas untuk membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang berprestasi,” tutur Asep.
FLS2N PDBK tahun ini diselenggarakan secara daring dengan peserta berasal dari satuan pendidikan khusus jenjang SDLB/SMPLB/SMALB dan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif jenjang SD/SMP/SMA/SMK/Pendidikan Masyarakat/Program Paket yang sederajat.
Adapun 11 lomba yang dikompetisikan, yaitu menyanyi jenjang SDLB/Sederajat jenis kekhususan Tunanetra/Tunagrahita/ Tunadaksa/Autis, menyanyi jenjang SMPLB/SMALB/Sederajat jenis kekhususan Tunanetra/Tunagrahita/Tunadaksa/Autis, melukis jenjang SDLB/Sederajat jenis kekhususan Tunarungu/Tunagrahita/Tunadaksa/Autis, dan melukis jenjang SMPLB/SMALB/Sederajat jenis kekhususan Tunarungu/Tunagrahita/Tunadaksa/Autis.
Selanjutnya adalah desain grafis jenjang SMPLB/Sederajat jenis kekhususan Tunarungu/Tunadaksa/ Autis, desain grafis jenjang SMALB/Sederajat jenis kekhususan Tunarungu/Tunadaksa/Autis, menari jenjang SMPLB/SMALB/Sederajat jenis kekhususan Tunarungu/Tunagrahita/Tunadaksa/Autis, MTQ jenjang SMPLB/SMALB/Sederajat jenis kekhususan Tunanetra/Tunagrahita/ Tunadaksa/Autis, pantomim jenjang SMPLB/SMALB/Sederajat jenis kekhususan Tunarungu, cipta komik strip jenjang SMPLB/SMALB/Sederajat jenis kekhususan Tunarungu/Tunadaksa/Autis, serta cipta dan baca puisi jenjang SMPLB/SMALB/Sederajat jenis kekhususan Tunanetra/Tunadaksa/Autis.
“Melalui daring, kejujuran merupakan keutamaan. Jujur sebagai sikap moral diri sendiri yang diperoleh bukan dari buku tetapi diperoleh dari sikap, perilaku baik itu perkataan maupun perbuatan,” pesan Asep kepada para peserta.
Pada kompetisi ini, tercatat 343 orang peserta dari 34 provinsi melakukan registrasi dan unggah dokumen keabsahan secara daring. Dari jumlah tersebut, sebanyak 341 peserta lulus uji keabsahan. Peserta yang lulus keabsahan membuat karya untuk dikirimkan kepada panitia lomba melalui portal https://pk.pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id.
Pemenang akan diumumkan pada tanggal 4 September 2021. Sebelum pengumuman pemenang, akan diadakan kegiatan Bincang Hangat “Seni Budaya Bangsaku, Kreativitasku untuk Indonesia Tangguh” secara daring. Narasumber yang terlibat, yaitu Tamam Hoesien (Musisi), Nina Tamam (Musisi), Faisal Rusdi (Pelukis AMFPA), Alllafta Hirzi Sodiq (Musisi), dan Azaroby Dwi Anggoro (Mahasiswa UNJ Peraih Emas Lomba Design Grafis FLS2N 2019).
Kepada para peserta, Asep mengucapkan terima kasih karena tetap bersemangat dalam berkarya meski dalam situasi sedang Pandemi Covid-19. Ia berharap, dengan tatanan pola hidup baru (di era kebiasaan baru) semua unsur masyarakat dapat menjaga diri demi kesehatan dan keselamatan diri sendiri maupun orang lain.