SEMARANG, MENARA62.COM — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membuka Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan tahun 2019 di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Jawa Tengah, Selasa (12/3/2019).
Sebanyak 2.554 orang yang terdiri dari siswa SMK, Nelayan, masyarakat kurang mampu, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Perhubungan akan mengkuti DPM di PIP semarang.
Kegiatan DPM di PIP Semarang meliputi: Diklat Basic Safety Training (BST), Security Awarness Training (SAT), Advanced Fire Fighting (AFF), Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST KLM), Kecakapan Kapal Tradisional Penangkap Ikan dengan daerah pelayaran 30/60 Mil bagian Dek dan Mesin (SKK 30/60 Mil) dan Teknis Awal Dasar-Dasar Kesyahbandaran.
Diklat tersebut dilaksanakan sebagai bentuk bahwa Negara atau Pemerintah hadir untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat Indonesia yang merupakan salah satu Program Prioritas Nasional. Selain itu, diklat ini juga bertujuan untuk menciptakan SDM di bidang Pelayaran yang sadar akan keselamatan dan keamanan transportasi. Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan serta meningkatkan taraf hidup setelah bekerja nantinya.
Para peserta diklat tersebut akan diberikan sertifikasi nasional dan internasional agar mendapat kesempatan bekerja di bidang tranportasi laut baik nasional maupun internasional.
“Kepada Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dan instansi terkait lainnya, kami ucapkan terima kasih atas kerja sama dan dedikasi yang tinggi serta dukungan penuh kepada program ini sehingga dapat terselenggara dengan baik seperti yang diharapkan. Selanjutnya kami berharap Pemerintah Daerah setempat dapat membantu melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi serta memberikan masukan terhadap lulusan Diklat ini,” tutup Menhub.
Tahun 2019 ini, BPSDMP akan menyelenggarakan DPM dengan target sebanyak 160.000 orang. DPM itu diberikan diberikan gratis sebagai wujud kepedulian dan peran serta Kemenhub dan BPSDMP untuk memberdayakan masyarakat serta meningkatkan kualitas SDM di bidang transportasi.
Melalui diklat ini, diharapkan dapat menghasilan tenaga terampil di bidang transprtasi darat, laut, udara serta kereta api.
Menhub Apresisasi Groundbreaking Gedung Vokasi di UNDIP
Masih dalam kegiatan di Semarang, Menhub Budi Karya Sumadi mengapresiasi dimulainya peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Sekolah Vokasi di Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang, Jawa Tengah.
“Ya saya mengapresiasi pihak swasta seperti Astra dan Sinarmas yang memberikan satu sumbangan berupa gedung vokasi di UNDIP. Vokasi adalah satu inisiasi yang luar biasa, banyak contoh negara-negara besar maju karena vokasi,” ujar Menhub, saat menghadiri groundbreaking pembangunan gedung Vokasi di UNDIP, Semarang, Selasa (12/3/2019).
“Presiden berulang-ulang tidak hanya satu kali sepuluh kali mengharapkan kita mengembangkan vokasi dan vokasi itu memberikan suatu kembali yang baik ya. Apalagi lapangan kerja di kita banyak sekali,” lanjutnya.
Menhub Budi mengatakan penguatan sekolah vokasi merupakan salah satu langkah menyiapkan sumber daya manusia yang berkeahlian dan berdaya saing tinggi. Melalui sekolah vokasilah maka muncul sumber daya manusia yang siap terjun ke dunia kerja, kompeten serta profesional sesuai tuntutan dunia global.
“Saya berharap semoga apa yang dilakukan ini memberikan suatu value baru bagi bangsa dan ditiru ditempat lain, oleh swasta yang lain dan oleh universitas yang lain,” kata Menhub.
Kemenhub sendiri sangat berkomitmen untuk mengembangkan sekolah vokasional, dimana saat ini telah memiliki 31 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari tahun 2015 hingga 2018, Kementerian Perhubungan sudah melatih kurang lebih 1,74 juta lulusan baik untuk program pembentukan, penjenjangan dan diklat teknis.
Dalam proses penyelenggaraan pendidikan vokasi tersebut, dibutuhkan tersedianya infrastruktur sarana dan prasarana yang lengkap dan terstandar. Menurut Menhub, pembangunan gedung ini merupakan langkah konkrit penyediaan ruang belajar mengajar serta ruang praktek sesuai kompetensinya. (LKW)