JAKARTA, MENARA62.COM– Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) akan membentuk pengawas kualitas pendidikan jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran daring yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi di Tanah Air.
“Dalam waktu dekat, kami akan membentuk universitas siber yang tugasnya untuk memastikan kualitas dari PJJ ini,” ujar Menristekdikti M Nasir dalam konferensi pers di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (29/01).
Universitas siber tersebut nantinya akan bertindak sebagai regulator yang memastikan para perguruan tinggi yang menyelenggarakan PJJ sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
“Jadi bukan kaya Universitas Terbuka (UT), yang juga penyelenggara dan regulator. Universitas siber khusus pengawas kualitas saja. Untuk sementara UT diangkat sementara,” ujar dia.
Universitas siber tersebut akan memastikan apakah perguruan tinggi yang menyelenggarakan PJJ sesuai dengan yang ditetapkan mulai dari tutor, tatap muka hingga tugas yang diberikan. Begitu juga dengan praktik laboratorium, nantinya apakah hanya model tiga dimensi atau jika perlu fisik kerja sama dengan laboratorium.
“Untuk sementara sudah ada, tapi masih kerja sama dengan UT, karena UT sudah pengalaman menyelenggarakan PJJ ini,” katanya.
Nasir mengatakan pihaknya menargetkan ada sekitar 400 perguruan tinggi yang menyelenggarakan PJJ pada tahun ini. Saat ini sudah ada 51 perguruan tinggi yang menyelenggarakan pembelajaran daring tersebut. Dari 51 perguruan tinggi tersebut, ada 32 perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan pembelajaran daring campuran yakni kombinasi tatap muka dan daring.
“Targetnya memang ambisius, tercapai 50 persen saja sudah luar biasa. Tapi biasanya memang begitu banyak yang tertarik, seperti saat saya melakukan pendampingan akreditasi, targetnya 19 malah yang lolos 40 perguruan tinggi,” ujarnya.
Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti Intan Ahmad mengatakan banyak kampus yang sudah menyelenggarakan pembelajaran daring, namun baru untuk skala lokal.
“Nah ini, kita targetkan bisa menjangkau sebanyak-banyaknya perguruan tinggi,” kata Intan.