BLORA, MENARA62.COM– Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dukung pengembangan varietas buah di kebun buah PT. Mustika Sinar Semesta di Blora, Jawa Tengah yang dikelola Bambang Suharto. Dengan daerah gersang karena terletak di pegunungan kapur, nyatanya Blora berhasil mengembangkan varietas buah-buahan dengan kualitas unggul.
“Salah satunya adalah buah alpukat dengan berat 1,7 – 2,5 kg. Alpukat ini memiliki kulit tipis dan daging yang tebal. Varietas buah lainnya yaitu kelengkeng, durian pelangi dari Papua, jambu, pepaya yang layak ekspor,” kata Menteri Nasir dalam kunjungan kerjanya ke Desa Tunjungan Blora, Kamis (11/01/2018).
Menurut Nasir, pengembangan varietas buah-buahan ini harus didorong melalui kolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang telah berhasil mengembangkan bibit buah nusantara di Subang.
“Semoga nanti bisa dikembangkan bibit buah nusantara di Blora. Masyarakat Blora yang lain juga diharapkan bisa mengembangkan hal yang sama,” kata Nasir.
Hal lain yang perlu dikembangkan menurut Nasir adalah saat pasca panen, bagaimana agar hasil panen buah tidak cepat membusuk. Ia mencontohkan penggunaan sistem ozonisasi yang kini sudah mulai digunakan untuk mengawetkan hasil pertanian. Selain itu, hasil panen diharapkan dapat berkontribusi memenuhi kebutuhan buah di dalam negeri, minimal di daerah Blora.
“Kemenristekdikti sudah mengembangkan bibit buah nusantara dengan IPB. Ini harus didorong terus supaya buah nusantara bisa disuplai dari dalam negeri. Syukur bisa diekspor,” ujar Nasir.
Pada kesempatan yang sama Menristekdikti menyambangi pos inseminasi buatan di Tunjungan untuk melakukan inseminasi buatan terhadap sapi lokal. Ia juga memberikan arahan kepada kelompok tani peternak sapi Desa Palon di Blora mengenai cara mengelola peternakan sapi dari hulu sampai hilir. Ia berharap peternak sapi dapat belajar dari PT. Karya Anugerah Rumpin (KAR), perusahaan yang bergerak di bidang pembibitan dan penggemukan sapi.
“Kemenristekdikti akan membantu dalam hal pengembangan teknologi. Misalnya dalam pengelolaan limbah kotoran sapi dengan menggunakan teknologi sehingga menghasilkan nilai tambah,” pungkasnya.
Dalam kunjungan tersebut Menristekdikti didampingi oleh Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe, CEO PT. KAR Karnadi Winaga, Direktur Inovasi Santoso Yudo Warsono, dan Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Retno Sumekar.