JAKARTA, MENARA62.COM– Percepat pencapaian program pengembangan pendidikan tinggi, pemerintah melalui Kementerian Ristek dan Dikti luncurkan proyek The Support to the Development of Higher Education Project atau Proyek 7 in 1. Proyek yang didanai oleh Islamic Development Bank tersebut ditujukan untuk pembangunan dan pengembangan 7 universitas yang tersebar di 4 pulau.
Menteri Ristek dan Dikti Mohammad Nasir mengatakan proyek 7 in 1 tahun ini nilainya mencapai total Rp 1,766 triliun. Ini akan menjadi solusi cepat untuk membangun universitas agar lebih maju.
“Kalau mengandalkan dana dari APBN, tentu tidak akan ketemu. Entah sampai kapan menunggu untuk bisa mendapatkan proyek sebesar itu,” kata Nasir, Jumat (14/7).
Karenanya, Menteri Nasir meminta agar 7 universitas yang mendapatkan proyek 7 in 1 tersebut bersungguh-sungguh memanfaatkan dana untuk pengembangan pendidikan. Baik fasilitas maupun sumber daya manusianya.
Adapun ke-7 universitas tersebut adalah Universitas Negeri Surabaya (unesa), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas negeri Gorontalo (UNG), Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Universitas Tanjungpura (Untan), Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). IDB membiayai 6 universitas, dan satu universitas lagi yakni Unsyiah mendapatkan dana dari Saudi Fund and Development (SFD).
Nasir menjelaskan proyek 7 in 1 dilaksanakan dalam rangka memperkuat rencana strategis Kemenristekdikti tahun 2005-2025. Program yang dilaksanakan mencakup perbaikan kapasitas, dan modernisasi universitas, perbaikan pelayanan, peningkatan daya saing nasional dan internasional serta penguatan sumber daya manusia.
Sementara itu Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Prof Intan Ahmad mengatakan bahwa dibutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh civitas akademika di tujuh universitas tersebut termasuk para pimpinan.
Berdasarkan data 2017, terdapat kurang lebih 184.267 mahasiswa terdaftar pada 7 universitas tersebut dan sebanyak 8.013 staf pengajar dan tenaga kependidikan yang juga merupakan penerima manfaat dari proyek ini.
Dengan nilai total proyek Rp 1,776 triliun, diharapkan proyek 7 in 1 bisa mencapai target-target seperti fasilitas belajar seluas 160.285 m2, laboratorium dan infrastruktur seluas 51.456 meter persegi, mahasiswa sejumlah 190.130 orang, peningkatan mahasiswa sebanyak 15.154 orang, 284 program studi, modul e-learning 102, penimgkatan jumlah doktor 91 orang, peningkatan dosen yang kompeten dan berkualitas menjadi 974 orang, penelitian sebanyak 512 judul, publikasi artikel ilmiah terakreditasi nasional 585 judul dan jurnal intenasional 145 judul, serta hak kekayaan intelekual (Haki) sejumlah 51 judul.