Fokus penanganan banjir saat ini adalah evakuasi pengungsi ke tempat aman, serta kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya.
Menurut dia, bantuan untuk mendukung penanganan dampak banjir di DKI Jakarta telah dikirim dari Gudang Pusat Kementerian Sosial di Bekasi ke Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.
Bantuan yang dikirimkan total bernilai Rp750 juta dan terdiri atas makanan siap saji 2.000 paket, bantuan makanan anak 1.800 paket, mi 30 ribu bungkus, tenda gulung 500 lembar, peralatan keluarga 8.000 paket, selimut 200 lembar, dan 100 paket sandang. Dinas Sosial DKI Jakarta juga sudah mendirikan dapur umum.
Dapur umum juga sudah didirikan untuk membantu korban bencana banjir di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bekasi di Jawa Barat.
“Telah berjalan mulai pagi ini dengan dukungan Tagana dan Dinsos setempat,” kata Menteri Sosial.
Di Kabupaten Bandung Barat, dapur umum didirikan di Cipeudeuy, Kecamatan Padalarang, untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dan sukarelawan di tiga titik pengungsian.
“Dukungan logistik lanjutan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi selama tiga hari ke depan akan terus didorong berupa beras dan lauk pauk,” kata Juliari.
Kementerian Sosial mengirimkan bantuan dengan nilai total Rp1 miliar ke daerah yang menghadapi bencana alam di Provinsi Jawa Barat. Kiriman bantuan dari Kementerian Sosial meliputi makanan anak 1.800 paket, mi 30 ribu bungkus, tenda serba guna tiga unit, tenda gulung 460 lembar, velbed 230 unit, kasur 230 lembar, Dapur Umum Lapangan satu set, peralatan keluarga 920 paket, paket sandang 40 paket, dan perlengkapan Tagana 50 paket.
“Selanjutnya nanti akan kita tambah dengan bantuan alat kebersihan untuk membantu warga dan Tagana dalam membersihkan rumah dan lingkungan sekitar,” kata Menteri Sosial.
Sementara itu, bantuan bencana alam untuk daerah yang menghadapi banjir di Provinsi Banten nilainya total Rp680 juta berupa makanan anak 1.800 paket, mi 30 ribu bungkus, tenda gulung 400 lembar, kasur 200 lembar, peralatan keluarga 800 paket, dan bantuan perlengkapan Tagana 25 paket.
Menteri Sosial mengatakan, Kementerian Sosial mengaktifkan sistem penanggulangan bencana terpadu setiap terjadi bencana.
​​​​​​
Saat pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat pemerintah, ia mengatakan, Kementerian Sosial mengerahkan seluruh potensi penanggulangan bencana alam yang meliputi taruna siaga bencana (Tagana) dan Sahabat Tagana, Kampung Siaga Bencana, Kendaraan Siaga Bencana, persediaan bantuan, alat evakuasi, serta alat dan sistem komunikasi.