JAKARTA – Pemerintah menjamin harga telur ayam negeri akan kembali stabil pada kisaran harga Rp 12 ribu hingga 15 ribu per kg selambatnya sepekan yang akan datang. Penurunan harga telur tersebut dimungkinkan setelah pemerintah mengguyur pasar dengan ratusan ton telur ayam negeri ke pasar-pasar tradisional.
“Insya Allah selambatnya seminggu ke depan harga sudah normal, sudah turun jauh,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaeman, Kamis (19/7).
Diakui, setelah berdialog dengan produsen, ternyata pasokan telur ayam negeri sangat mencukupi. Sehingga setelah dibenahi baik dari segi distribusi maupun penjualan di eceran maka harga akan kembali normal.
Pada hari pertama operasi pasar, Kementan mengguyur wilayah Jabodetabek dengan lebih dari 100 ton telur yang diambil dari daerah penghasil di Jabar, Jateng, Jateim dan Banten. Telur sebanyak itu akan dijual melalui 47 pasar tradisional, 6 kantor kelurahan dan 1 komplek perumahan.
Telur-telur tersebut dijual seharga Rp 19.500 per kg. Harga tersebut jauh lebih murah dibanding harga pasaran yang mencapai Rp 29 ribu per kg.
Amran mengingatkan operasi pasar ini akan terus digelar sampai hargatelur kembali stabil dan terjangkau masyarakat.
“Selama belum stabil pada harga yang terjangkau, kami akan terus mengguyur pasar dengan telur,” tambahnya.
Jika nantinya harga sudah stabil pada angka tertentu yang tidak merugikan semua pihak terutama para peternak, maka Kementan akan menghentikan operasi pasarnya.
Operasi pasar telur ayam negeri itu sendiri tidak hanya digelar diwilayah Jakarta dan sekitarnya tetapi juga secara serentak dilakukan di wilayah lain.