31 C
Jakarta

Keren! Tim 17 Farmasi UMS Raih Juara 1 di Kompetisi Industrial Skill Event IPSF Asia Pasifik

Baca Juga:

 

 

SOLO, MENARA62.COM – Tim 17 Farmasi UMS sukses menjadi tim terbaik dan meraih juara pertama pada kompetisi Industrial Skill Event (ISE) yang diselenggarakan oleh International Pharmaceutical Student’s Federation (IPSF) Asia Pacific Regional Office. Tim UMS ini mengungguli UI dan UGM yang meraih juara runner up 1 dan 2. Finalis lain yang dikalahkan adalah tim dari ITB dan University of The Philippines.

“Capaian Tim 17 Farmasi UMS yang mampu meraih prestasi internasional ini sebagai bukti bahwa mahasiswa Farmasi UMS, terbukti unggul dan mampu berkiprah di level internasional,’’ papar Dekan Fakultas Farmasi Apt.Erindyah Wikantyasning, Ph.D didampingi Peni Indrayudha, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Sabtu (26/2).

Erindyah lebih jauh  menyatakan ke depan pihaknya akan memberikan kesempatan lebih besar kepada mahasiswanya yang berprestasi untuk mengikuti kejuaraan pada level nasional maupun internasional. “Silahkan bagi mahasiswa yang ingin merasakan atmosfir persaingan di luar negeri dengan mengikuti ajang lomba,’’ tambah Peni Indrayudha.

Disebutkan, Tim 17 Farmasi UMS terdiri atas mahasiswa Farmasi angkatan 2018 yang beranggotakan Diva Ratna Shabrina, Naufal Faras dan Dimas Satrio Utomo. Kompetisi ini berlangsung dua babak. Babak  pertama adalah babak penyisihan proposal yang berlangsung pada tanggal 22 Januari 2022, dan selanjutnya adalah  babak final berupa live presentation untuk 6 finalis yang lolos babak penyisihan pada 12 Februari 2022 lalu.

Tim 17 mengusung proposal tentang inovasi penghantaran obat melalui sistem microneedles (MNs). Pada kesempatan itu, Diva Ratna dan tim mempresentasikan inovasi sediaan baru Dietilkarbamazin sitrat (DEC) yang dioptimasi melalui penghantaran nanoemulsi loaded Dissolving Microneedle (NE loaded DMNs). “Tidak hanya inovasi formulasinya, namun juga dipaparkan tentang strategi marketing, tujuan pengobatan, health technology assesment, strategi clinical trials fase 3-4, legal regulation, pharmacovigilance, dan cost benefit analysis,’’ jelas Diva.

Senyawa DEC sendiri, lanjutnya, merupakan obat untuk mengatasi lymphatic filariasis atau yang biasa dikenal dengan penyakit kaki gajah. Sukses yang diraih Tim 17 Farmasi ini tak lepas dari tangan dingin Apt. Anita Sukmawati, Ph.D. selaku dosen pembimbing, yang memiliki spesialis Farmasetika dan Teknologi Farmasi. “Sejak dari proposal, Tim 17 selalu dibimbingnya.’’

Diva Ratna dan tim mengungkapkan senang sekali atas prestasi ini, awalnya dia tidak menyangka bisa menang karena partisipan lain juga bagus sekali presentasinya dari segi penampilan dan juga konten yang disampaikan. Tapi Tim 17 Farmasi UMS, bersyukur bisa meraih juara karena persiapan lombanya juga lumayan sulit. Atas raihan ini tim 17 mendapatkan sertifikat. Tim ini mengungguli UI dan UGM yang meraih juara runner up 1 dan 2. Finalis lain yang dikalahkan adalah tim dari ITB dan University of The Philippines.

Harapan lain, menurut Kaprodi S1 Farmasi UMS, apt. Dr. Arifah Sri Wahyuni, MSc, prestasi ini selain membanggakan  juga makin memantapkan reputasi prodi S1 Farmasi UMS dengan visi keilmuannya. Dia berharap, prestasi ini bisa menjadi inspirasi buat mahasiswa farmasi secara khusus dan UMS pada umumnya, baik mahasiswa umum dan terutama aktivis, untuk terus menorehkan prestasi dan karya-karya. Mudah2an ke depan akan terus lahir tim tim tangguh yang melanjutkan tradisi juara ini di level internasional. ‘’Mudah mudahan mengispirasi bagi mahasiswa lainnya,’’ harapnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!