24.6 C
Jakarta

Kerjasama Kemendikbudristek dengan JF Diperbarui

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperbarui kerja sama dengan The Japan Foundation (JF) yang telah berakhir masa berlakunya pada 2021. Penandatanganan kembali naskah kerja sama ini dilakukan secara desk to desk antara Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, di Indonesia dengan Vice President The Japan Foundation, Suzuki Masayuki, di Jepang pada Selasa (12/7).

“Kerja sama dengan JF yang sudah terjalin sejak 2014 harus terus dilanjutkan seiring dengan besarnya manfaat yang diterima oleh Indonesia, utamanya manfaat untuk peserta didik, guru, dan sekolah,” tegas Suharti di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada Selasa (12/7).

Kemendikbudristek bersama JF telah aktif melakukan kerja sama di berbagai sektor. Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia melalui berbagai praktik dan ilmu pengetahuan.

Ruang lingkup kerja sama ini meliputi promosi pendidikan dan bahasa Jepang di Indonesia melalui pemberian dukungan untuk guru dan pelajar bahasa Jepang, pendampingan bagi pendidik, pengembangan dan penyediaan kursus daring bahasa Jepang, serta promosi pertukaran seni dan budaya di antara kedua negara melalui kegiatan pentas seni budaya, film, seni visual, dan kegiatan lainnya.

The Japan Foundation sendiri adalah badan internasional (Badan Administrasi Berbadan Hukum) yang berdiri di Indonesia sejak tahun 1970 dan keberadaannya diawasi oleh Kementerian Luar Negeri Jepang. Kegiatan JF di Indonesia meliputi pelatihan guru bahasa Jepang, penelitian buku pelajaran bahasa Jepang, saling kunjung tenaga ahli, uji kemampuan bahasa Jepang, lomba pidato jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, kursus bahasa Jepang, serta pertukaran seni dan budaya kedua negara.

Salah satu kegiatan The Japan Foundation di Indonesia yang rutin dilaksanakan adalah pengiriman Mitra Nihongo (Nihongo Partners) yang merupakan relawan asal Jepang. Para relawan ini ditugaskan di sekolah menengah di Indonesia untuk membantu guru lokal bahasa Jepang dan peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jepang.

Bagi peserta didik, program Mitra Nihongo bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan semangat belajar tentang budaya dan bahasa Jepang secara langsung dari penutur jati.

“Guru terbantu dalam membuat materi pembelajaran dan proses belajar mengajar, serta meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang. Selain itu, citra positif sekolah juga meningkat. Kehadiran relawan Mitra Nihongo juga mampu menarik minat masyarakat untuk mendaftar di sekolah tersebut,” ujar Suharti.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!