33.3 C
Jakarta

Ketika Ahli Hisab dan Rukyat Bertemu di Surga

Baca Juga:

Malaikat : Silahkan anda berdua memasuki pintu surga Jannatunnaim.

Ahli Hisab : Alhamdulillah, kami berdua boleh masuk, Malaikat?

Malaikat : Ya, anda berdua boleh masuk surga karena telah teguh dalam memegang keyakinan menjalankan ibadah shalat Idul Fitri 1 Syawal.

Ahli Rukyat : Tapi kami melaksanakan shalat Idul Fitri di hari yang berbeda, Malaikat.

Malaikat : Anda sebagai ahli rukyat masuk surga karena berpegang teguh kepada perintah Rasulullah, sedang anda sebagai ahli hisab masuk surga karena menjalankan petunjuk Allah dalam Al Quran.

Ahli Hisab : Tetapi mengapa ada juga teman saya sesama Ahli Hisab tidak langsung ke surga tapi mampir dulu di pintu yang lain?

Malaikat : Dia tertunda masuk surga karena setelah berpuasa ucapannya justru menyakiti banyak orang. Dia selalu mencela orang yang berbeda dengan dia, dan menganggap bodoh orang lain.

Ahli Rukyat : Ada juga teman saya sesama ahli rukyat yang juga tidak bisa langsung masuk pintu surga. Kenapa ya Malaikat?

Malaikat : Dia telah berbuat semena mena dengan kekuasaannya, melarang orang beribadah karena berbeda dengan pemahamannya. Dia juga telah memaksa orang lain agar mengikuti pendapatnya padahal mereka punya pendapat yang berbeda.

Ahli Hisab : Lalu kenapa teman saya yang tidak ikut ahli hisab maupun ahli rukyat juga tertunda masuk Surga? Apakah karena dia tidak menjalankan sholat Idul Fitri?

Malaikat : Bukan itu sebabnya. Sholat Idul Fitri sunnah hukumnya. Tapi dia tertunda masuk surga karena telah menjadi penghasut antara ahli hisab dan ahli rukyat. Dia menikmati konflik itu untuk memperbesar keuntungan ekonomi. Dia biarkan orang bertengkar bahkan sengaja mengadu domba agar konten medsosnya semakin laku.

Ahli Rukyat : Jadi kami bisa masuk surga karena berpegang teguh dengan keyakinan kami masing-masing?

Malaikat : Bukan itu saja penyebabnya. Tapi kalian berusaha memberi penjelasan yang baik kepada pengikut kalian. Kalian juga berusaha untuk saling menghargai perbedaan pendapat, dan tidak terjebak kepada saling menghujat dan saling mencemooh. Kalian juga berusaha menahan diri untuk merasa paling benar sendiri dan tidak memaksa orang lain mengikuti pendapat kalian. Itulah yang justru mempercepat kalian masuk surga.

Penulis: M Izzul Muslimin

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!