Kesenian bukan hanya sarana untuk menghibur dan menciptakan keramaian. Kesenian bisa lebih dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih mulia. Begitulah seni dapat dijadikan sarana dakwah, pendidikan karakter, berbagi kebaikan, dan pelestarian nilai-nilai luhur.
Dialog hangat itu pun mengemuka saat Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah, Drs Sukriyanto AR MHum didampingi Ketua Pimpinan Wilayah (PWM) Muhammadiyah Kalteng, Dr H Ahmad Syar’i MPd dan Wakil Ketua PWM Bidang LSBO, Dr H Mazrur Amberi MPd, yang dipandu Agung Catur Prabowo.
Acara sederhana bertajuk “Silaturahim dan Pentas Seni” ini digelar LSBO PWM Kalteng, Jumat (22/11/2019) malam, di aula PWM Kalimantan Tengah, Jalan R.T.A. Km 1 Palangka Raya.
“Saya apresiasi LSBO PWM Kalteng yang telah berusaha secara rutin menggelar pentas seni setiap bulan. Silakan berkesenian untuk menggairahkan berburu atau berlomba dalam kebaikan. Jadikan seni dan sastra sebagai media untuk berdakwah untuk lebih mendekatkan kita kepada Allah SWT. Jadi, seni harus bernilai positif dan menjadikan hidup kita lebih bermakna,” tutur Sukriyanto di aula PWM.
Santai
Dialog mengalir santai. Mereka sepakat, pendekatan menebar kebaikan untuk merangkul banyak kalangan melalui seni budaya merupakan pendekatan yang damai dan indah. Tentu saja, dengan tidak menelantarkan atau mengabaikan tuntunan akidah. Dengan demikian, berkesenian bukan malah melalaikan ibadah, tetapi justru harus lebih menguatkannya. Berkaitan dengan itu, Muhammadiyah sebagai salah satu Ormas Islam tidak anti kesenian. Justru Muhammadiyah ingin lebih memberdayakan potensi seni sebagai bagian dari dakwah untuk menebar nilai-nilai karakter dengan kelembutan dan keindahan.
Sukriyanto juga menegaskan, dengan menyebut tokoh pendiri organisasi ini, yakni mendiang KH Ahmad Dahlan sebagai merupakan sosok yang berpikir dan bertindak jernih, tenang, sejuk, dan mengalir indah serta menyuburkan dan mendamaikan. “Ia dapat kita teladani jejaknya bahwa mengajak kepada kebaikan mesti dengan cara yang indah mendamaikan,” ujarnya.
Sebelum dan di sela-sela dialog diisi dengan beberapa tampilan ekspresi seni, seperti tari, musikalisasi puisi, madihin, dan musik keroncong. SMA Muhammadiyah, MA Muslimat NU, SMK Kesehatan, SMAN 2 Palangka Raya, dan Komunitas Teater dan Sastra Palangka Raya dan Payung Literasi tampak mengisi dan sekaligus menghangatkan kegiatan ini. Kenikmatan sambil mengunyah sajian sederhana berupa jagung dan kacang rebus dan seduhan teh serta kopi hangat pun turun menyemarakkkan suasana. Puluhan pelajar dan guru tampak antusias menuntaskan simakan dialog dan tampilan yang berselang-seling.
Tampak di antara penikmat dan pegiat seni dan literasi, hadir pula perwakilan unsur Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pahandut, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Palangka Raya, dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Kalimantan Tengah.
“Baik, tentu boleh dikata kiranya bahwa mereka sepakat menggairahkan berkesenian sebagai bagian dari amal kebaikan. Oleh karena itu, berkesenian di sini bukan sekadar seni untuk seni, tetapi seni yang menanamkan keteladanan dan pesan moral, berkarakter, dan mengajak kepada kebaikan bagi semuanya. Seni yang menjadi salah satu ajang ber-fastabikhul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Ya, tentu untuk meraih rida Allah SWT. Aamiin,” ujarnya.
Penulis: Cak Ipul