JAKARTA, MENARA62.COM – Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengingatkan era revolusi industry 4.0 telah mengubah paradigma dalam system pengajaran dan tata kelola pendidikan. Siswa tidak lagi semata belajar dengan sumber dari guru atau kelas, tetapi bisa belajar dari internet.
“Di era industry 4.0 seperti sekarang ini, sumber belajar tersedia dimana-mana, dan hampir semua topic bisa diklik di youtube,” kata Unifah, Selasa (21/5).
Karena itu guru harus segera beradaptasi dengan perubahan paradigm tersebut. Guru harus bisa menjadi learning manager untuk menyiapkan siswa yang mandiri dan kompetensi yang tinggi.
Untuk menuju ke arah sana, lanjut Unifah, perlu penyiapan ekosistem. Contohnya pengelolaan pendidikan yang berkeadilan baik di pusat maupun di daerah. Termasuk bantuan operasional sekolah yang sering terlambat mengingat banyak komponen yang harus dibayar oleh sekolah dan itu tidak boleh terlambat.
“Evaluasi terkait pembangunan pendidikan kami telah sampaikan kepada Wapres JK,” lanjut Unifah.
Lebih lanjut Unifah menyampaikan kegelisahannya terkait wacana menghapus pelajaran baca tulis hitung (calistung) ditingkat sekolah dasar. Penghapusan calistung justeru akan merugikan siswa dikemudian hari. Karena untuk memiliki kecakapan literasi apapun, harus memiliki kemampuan calistung sebagai basisnya.
Terlebih saat ini anak dituntut untuk bisa memecahkan soal-soal berkemampuan nalar yang tinggi (HOTS). Tujuannya melatih anak berpikir kritis dan kreatif.
Nalar tinggi hanya akan bisa diperoleh jika sejak kecil akan sudah menguasai basic literasi yang dibutuhkan.
Ia berharap semua masalah terkait pendidikan tersebut bisa diperbaiki pada pemerintahan yang akan datang. Siapun presiden yang terpilih, memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk mengatasi masalah mutu dan kualitas pendidikan agar SDM kita berdaya saing tinggi.