BATAM, MENARA62.COM — Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIMPI) Mardani H. Maming mendorong agar Kepulauan Riau (Kepri) dapat menjadi hub bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) seluruh Indonesia dalam memasarkan produknya.
“Saya ingin kolaborasi HIPMI provinsi lain dengan Kepri. Kepri merupakan tujuan pariwisata terbesar kedua, mudah-mudahan dengan kerja sama, HIPMI Kepri bisa menjadi hub UMKM seluruh Indonesia,” ujar Maming, saat menghadiri Pelantikan BPD HIPMI Kepri dan HIPMI Peduli Kepri di Mukakuning, Batam (7/2/2022).
Ia mengatakan, Batam di Kepri adalah kota yang strategis, berdekatan dengan negara tetangga. Industri di Batam pun berkembang pesat seiring dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah setempat.
Dalam kesempatan itu, Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan ini memuji pembangunan infrastruktur di Batam yang dinilai menjadikan jalan-jalan lebar, rapi dan bersih. Selain itu, Maming juga akan berinvestasi di Kota Batam senilai Rp1 triliun. Adapun jenis investasi tersebut berupa industri tambak vanname super intensif.
“Bila ada lahan yang tersedia di Batam, saya akan berinvestasi di industri tambak vanname super intensif,” ucapnya.
Lanjutnya, untuk mendukung industri yang akan dibangun tersebut, nantinya juga akan dibangun industri pendukung berupa pabrik pengelolaan makanan dari hasil industri tambak vanname tersebut.
“Kita sudah melihat di negara-negara maju di Asia seperti Jepang dan Korea, dimana industri tambak mereka di hulu, hasil dari tambak itu langsung diolah menjadi makanan yang siap dipasarkan di pasar retail dan supermarket,” ungkapnya.
Kemudian, bila betul bisa mendapatkan lahan yang sesuai dari Badan Pengusahaan (BP) Batam, industri dengan nilai investasi sebesar Rp1 triliun tersebut, bisa menyerap tenaga kerja lokal sekitar seribu orang.
“Bila lahan bisa disiapkan oleh BP Batam sekitar 50 hektar, industri ini bisa menyerap tenaga kerja sekitar seribuan orang. Karena mulai dari industri tambak hingga industri makanan (foods) nya menggunakan teknologi dan kebanyakan nantinya serba otomatis,” jelasnya.
Selain itu, kata Maming, memasuki awal tahun 2022, pemerintah Indonesia memberikan optimisme kepada rakyat Indonesia dengan mengesahkan UU IKN yang menjadi dasar hukum pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan.
“Pengembangan Ibu Kota Negara di Kalimantan merupakan langkah nyata yang patut diapresiasi, hal ini karena pemindahan ibu kota bukan hanya semata memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan saja, tetapi juga akan diiringi dengan transformasi cara kerja dan transformasi mindset yang berbasis ekonomi modern,” tuturnya.
Pembangunan IKN, Maming menambahkan, memerlukan dana yang tidak sedikit hampir menyentuh Rp 500 triliun. Artinya, banyak sekali yang akan mendapatkan manfaat.
“Termasuk, hadirnya 2,5 juta orang di dalam IKN. Tentunya memerlukan berbagai kebutuhan sandang maupun pangan yang akan menggerakkan ekonomi di Indonesia,” imbuh CEO PT Maming Enam Sembilan Group yang membawahi 56 entitas anak perusahaan itu. (*)