JAKARTA, MENARA62.COM – Sahabat Polisi Indonesia menggelar webinar Public Speaking for Succes, Senin (4/7/2022). Webinar yang diikuti oleh para anak muda Sahabat Polisi Indonesia dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, tokoh masyarakat, karyawan maupun masyarakat umum tersebut dibuka resmi oleh Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Fonda Tangguh, SE, SH, MH.
Tampil sebagai narasumber Hj Ricka Deby Indah Sari, SH, M.Kn, seorang advokat dengan makalah berjudul Komunikasi pada Personal Branding. Lalu Liliyana, S.Sos, M.Ikom, seorang penyiar radio sekaligus dosen dengan makalah berjudul Speak Up dan Sabena S.Ikom, M.Kom, seorang akademisi sekaligus praktisi dengan judul makalah Mengapa Berani Berbicara di Depan Umum Itu Penting. Bertindak sebagai moderator Elizabeth Sudarmi, SE, MM, seorang akademisi.
Dalam sambutan pembukanya, Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Fonda Tangguh mengatakan ketrampilan public speaking menjadi jenis ketrampilan yang sangat dibutuhkan saat ini. “Profesi apapun, entah itu pebisnis, pejabat, akademisi, mahasiswa dan lainnya, membutuhkan ketrampilan berkomunikasi yang baik,” kata Fonda.
Karena melalui komunikasi yang baik maka seseorang akan bisa menyampaikan ide-ide dan gagasannya. Dengan public speaking seseorang akan bisa mencapai tujuan akhirnya.
“Komunikasi dan public speaking sangat penting untuk memcapai tujuan atau goal sebuah pekerjaan,” tambahnya.
Untuk itulah, Fonda sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar Sahabat Polisi Indonesia bidang pemberdayaan masyarakat dan kaum milenial ini. Ia berharap webinar public speaking ini dapat membuka wawasan dan pengetahuan kaum muda untuk mulai belajar tehnik dan ketrampilan berkomunikasi yang baik.
Senada juga disampaikan Sabena. Dalam paparannya, Sabena yang akrab disapa Bena ini menyampaikan bahwa pada era sekarang, public speaking menjadi kebutuhan masyarakat untuk hampir semua pprofesi. “Mau ibu rumah tangga, asisten rumah tangga, pelajar atau mahasiswa pun perlu memiliki kemampuan public speaking. Jadi tidak harus seorang pejabat atau public figure,” jelasnya.
Dengan kemampuan berbicara yang baik di depan public, lanjut Bena, seseorang dapat meyakinkan ide dan gagasannya kepada orang lain.
“Ditambah lagi dengan pesatnya teknologi seperti saat ini di mana kita dapat menyampaikan ide, gagasan dan solusi terhadap sebuah masalah secara virtual tanpa perlu bertatap muka langsung,” tukas Bena.
Bagi Bena, kemampuan public speaking tak sekadar bermanfaat untuk menyampaikan ide dan gagasan. Lebih dari itu, public speaking dapat menambah nilai tawar seseorang dalam arti bisa membuka peluang dan kesempatan pada kariernya.
Ia pun memberikan teknik yang perlu dikuasai oleh seorang public speaker. Hal-hal tersebut antara lain tidak membuat penonton atau audiens bosan, mampu menghibur audiens, mampu menghubungkan ide dengan memotivasi audiens, mengulangi hal yang penting, menguasai audiens, dan berusaha untuk interaktif.
“Gunakan Bahasa yang baik dan komunikatif, dukung dengan mimic muka dan gestur tubuh yang sesuai dengan tema, sehingga audiens menjadi larut dalam acara yang kita bawa,” tegasnya.
Menurut Bena, setidaknya ada tiga alasan mengapa public speaking itu penting. Pertama public speaking akan meningkatkan kredibilitas seseorang. “Menjadi public speaker memang tidak mudah, tetapi karier Anda akan terus meningkat seiring kemampuan ilmu public speaking yang Anda punya,” jelas Bena.
Kedua, public speaking dapat melatih leadership skill. Karena kemampuan public speaking sangat erat kaitannya dengan tanggungjawab seseorang dalam pekerjaannya.
Ketiga, public speaking merupakan cara belajar yang tepat. Belajar ilmu public speaking juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta membuka banyak kesempatan kepada seseorang. “Agar acara yang dibawakan menarik, seorang public speaker harus belajar materi yang akan dibawakannya. Bisa dengan membaca buku, bisa pula berbicara langsung dengan narasumber sebelum kegiatan dimulai. Intinya supaya lebih berisi, seorang public speaker harus memahami ilmunya,” katanya.
Bagaimana membuat cara berbicara kita lebih powerfull dan didengarkan oleh audiens? Bena mengingatkan pentingnya seorang public speaker menguasai tata Bahasa, using note dan menata intonasi bicara. Selain itu penting juga menguasai Bahasa tubuh dan kemampuan menaklukan ketakutan. “Penampilan yang good performance bisa didapat jika memang kita mengenal audiens,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Liliyana yang akrab disapa Anna menyampaikan tampil di depan public seringkali mendatangkan nervous atau kecemasan yang berlebihan pada seseorang. Rasa cemas itu ibarat kata melebihi ketakutan naik escalator, kegelapan, lolongan anjing, situasi kerusuhan, sakit, ketakutan menghadapi hari tua dan lainnya.
Nervous itu ditandai dengan detak jantung yang semakin cepat, lutut gemetar, berkeringat, suara bergetar, pusing, kejang perut, mata berair hingga lupa materi.
Untuk mengatasi kecemasan tersebut, Anna pun berbagi tips. Di antaranya adalah mempersiapkan diri dan lakukan latihan, cari pengalaman sebanyak mungkin, lakukan kegiatan fisik, dan anggap bahwa demam panggung adalah hal yang wajar.
Sementara itu, Ricka Deby mengungkapkan public speaking dapat membangun kredibilitas seseorang atau personal branding. Selain itu public speaking juga memberikan keuntungan dalam hal keyakinan atau rasa percaya diri.
“Personal branding ini menjadi bagian dari karier seseorang dalam hal membangun kepercayaan dan membangun jaringan,” kata Debby.
Menurut Deby ada lima hal yang penting diperhatikan dalam membangun personal branding agar terlihat lebih professional. Yakni memperkenalkan diri ke public dengan nama yang sama di semua platform, mencari tahu kelebihan atau keunggulan yang kita miliki, menentukan target audiens, membuat strategi untuk setiap konten dan terakhir adalah mendekatkan diri dengan audiens.
Dengan mengikuti webinar Public Speaking for Succes ini, diharapkan peserta dapat memahami mengapa public speaking itu penting, strategi untuk mengatasi ketakutan bicara di depan public, mengajarkan bagaimana harus berbicara di depan public, membuat konten menarik dan mempelajari gesture agar lebih berkharisma saat menjadi seorang public speaker.
