JAKARTA, MENARA62.COM – Dalam rangka peringatan Hari Standar Dunia yang diperingati setiap tanggal 14 Oktober, Badan Standardisasi Nasional (BSN) kembali menyelenggarakan Seminar nasional, sekaligus memberikan anugerah Herudi Technical Committee Award, atau disingkat HTCA. Pada tahun 2023 ini, penghargaan diberikan dalam dua kategori, yaitu pertama, HTCA kategori Komite Teknis (Komtek) berkinerja terbaik, dan kedua, HTCA kategori Tokoh Pengembangan Standar, yang diberikan kepada anggota Komtek dan konseptor atas kontribusinya yang luar biasa dalam pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Peraih HTCA 2023 untuk kategori Komite Teknis berkinerja terbaik adalah Komtek 13-08 Penanggulangan Bencana. Sementara itu yang berhasil meraih sebagai nomine HTCA berkinerja terbaik adalah Komtek 27-08 Energi Surya dan Komtek 07-01 Informasi Geospasial/Geomatika. Sedangkan untuk kategori Tokoh Pengembangan Standar yang berhasil memperoleh penghargaan HTCA 2023 yaitu Oo Abdul Rosyid untuk sektor Kimia dan Sumber Daya Mineral; Harsi Dewantari Kusumaningrum untuk sektor Agro dan Kesehatan; Y Aris Purwanto untuk sektor Infrastruktur, Elektroteknika, dan Permesinan; serta Wahyu Wilopo dari sektor Jasa, Keselamatan dan Aneka.
Kepala BSN, Kukuh S.Ahmad setelah acara Penganugerahan HTCA dan Seminar World Standard Days 2023 di Jakarta,Selasa (17/10/2023) mengatakan bahwa “Penghargaan HTCA ini merupakan bentuk penghargaan tertinggi dari Pemerintah RI, melalui BSN, terhadap Komtek dan Tokoh pengembangan standar berdasarkan atas kriteria penilaian yang telah ditetapkan BSN. Oleh karenanya, peraih HTCA dianggap memenuhi level pencapaian kinerja yang melebihi ekspektasi dan persyaratan kinerja minimum atau kontribusi yang luar biasa dari person yang terlibat dalam pengembangan SNI.” ujar Kukuh.
Kriteria penilaian HTCA kategori Komtek berkinerja terbaik untuk tahun 2023 terdapat kriteria tambahan, selain penilaian outcome dari SNI, yaitu bagaimana usaha Komite Teknis dalam melibatkan pemangku kepentingan utama untuk terlibat aktif dan penyusunan rencana strategis serta roadmap dalam pengembangan standar.
Komite Teknis 13-08, Penanggulangan Bencana merupakan Komite Teknis yang dibentuk pada Tahun 2011 dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan SNI di bidang penanggulangan bencana. Komite Teknis 13-08, Penanggulangan Bencana memiliki ruang lingkup yang mirroring dengan ISO/TC 292, Security and resilience. Sekretariat Komtek 13-08 saat ini dikelola bersama oleh BSN dan BNPB secara twinning. Sementara itu sebagai nominee, Komite Teknis 07-01 Informasi Geospasial / Geomatika saat ini sekretariat Komtek dikelola oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), sedangkan Komtek 27-08 Energi Surya, Sekretariatnya dikelola oleh Kementerian ESDM.
Sementara itu, untuk HTCA kategori Tokoh Pengembangan Standar dilakukan berdasarkan kriteria person yang terlibat dalam pengembangan SNI, baik itu berasal dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan anggota dari suatu Komtek atau konseptor rancangan SNI yang terlibat sesuai lingkup Komtek yang bersangkutan.
Nominasi tokoh diusulkan oleh masing-masing Sekretariat Komtek; dengan mempertimbangkan tokoh tersebut memiliki pengalaman dan/atau keilmuan yang melebihi dari lainnya sesuai dengan sektor yang menjadi lingkup Komtek; aktif berpartisipasi memberi tanggapan dalam RSNI dan draft standar internasional dalam forum; berkontribusi luar biasa dalam pengembangan SNI dan terlibat secara aktif dalam seluruh kegiatan Komtek; mempunyai concern yang sangat tinggi dalam pengembangan SNI, aktif terlibat dalam mempromosikan dan memanfaatkan SNI di skala nasional maupun internasional dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi di lembaganya; serta mengharumkan nama Indonesia di dunia melalui standardisasi sesuai sektor Komteknya.
“Dari 28 nama tokoh usulan Komtek yang diterima BSN, terpilih 4 orang Tokoh Pengembangan Standar yang mewakili 4 kelompok sektor,” ungkap Kukuh. Kelompok sektor tersebut adalah Kimia dan sumber daya mineral (termasuk energi, analisis gas); Agro dan kesehatan (termasuk pertanian, lingkungan hidup, perikanan, kehutanan); Infrastruktur, elektroteknika, dan permesinan (termasuk informatika, telekomunikasi, kelistrikan, elektronik, transportasi, perkotaan/smart city, fine bubble, sumber daya air); serta Jasa, keselamatan dan aneka (termasuk tentang kebencanaan, damkar, MR, kebumian (geografi), pariwisata, LPK, SMM, K3, nanoteknologi, teknologi grafika).
Kukuh berharap, prestasi Komtek13-08 Penanggulangan Bencana dalam meraih penghargaan HTCA kategori Komtek berkinerja yang terbaik, dan juga terhadap 4 Tokoh Pengembangan Standar 2023 dapat menjadi role model dan sumber inspirasi bagi Komtek maupun pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan kinerja; serta kontribusi signifikannya dalam pengembangan SNI, yang pada akhirnya diharapkan dapat menjadikan Indonesia semakin maju dan berdaya saing melalui standardisasi, tidak hanya nasional tetapi juga di kancah internasional.
Dalam peringatan WSD tahun 2023, BSN juga meluncurkan Sistem Informasi Standardisasi Penilaian Kesesuaian (SISPK versi 2, dalam bentuk platform digital sispk 2.0 Modul 1 Pengembangan SNI, yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses perumusan SNI dan akses para pemangku kepentian dalam pengembangan SNI. Selain itu, BSN juga menyelenggarakan Seminar Nasional yang menghadirkan IEC – Asia Pacific Regional Office Mr. Dennis Chew dengan topik “IEC Standards Dealing with Electric Vehicle”; PTB Jerman, Ms. Siglinde Christine Kaiser dengan tema “Renewable Energy”; Deputi bidang Pengembangan Standar BSN, Hendro Kusumo dengan topik “Kebijakan Standar untuk menghadapi Tantangan Terkini”; serta Asosiasi Produsen Pemadam Api Ringan Indonesia (APPARI), Gideon Yonathan yang mengangkat tema “Sharing Experiences: Pemanfaatan SNI dalam Peningkatan Daya Saing Produk & Perlindungan Konsumen”