JAKARTA, MENARA62.COM – Gita Bahana Nusantara (GBN) menggelar Konser Kemerdekaan di Ruang Publik di Museum Fatahillah Komplek Kota Tua Jakarta pada Sabtu (10/8/2024). Mengambil tema ”Harmoni Nusantara Generasi Emas”, konser tersebut menyajikan sekitar 10 lagu-lagu heroik dan perjuangan antara lain Negeriku, Hari Merdeka, Kalimantan, Manusia Kuat, Melompat Lebih Tinggi dan lainnya.
Penampilan GBN memukau masyarakat yang memadati arena halaman Museum Fatahillah. Mereka memadati lokasi sejak sore hari dan mengikuti konser hingga berakhir.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Irini Dewi Wanti dalam sambutannya usai konser mengaku sangat apresiate dengan antusiasme masyarakat menyaksikan konser GBN.
“Kami melihat antusiasme masyarakat ya, anak-anak muda ketika melihat konser Gita Bahana Nusantara di ruang publik seperti Taman Museum Fatahillah ini,” ujar Dewi.
Diakui, konser GBN yang digelar rutin tiap tahun menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI merupakan upaya mendekatkan musik orkestra kepada masyarakat utamanya anak-anak muda. Karena itu ia gembira melihat bagaimana anak-anak muda terlibat menyaksikan konser Kemerdekaan kali ini.
“Kemendikbudristek ingin mendekatkan musik orkestra kepada masyarakat umum melalui Konser Kemerdekaan Gita Bahana Nusantara 2024,” tegasnya.
Melalui konser tersebut, pihaknya berusaha mengikis label eksklusif yang melekat pada musik orkestra. Selain itu konser GBN sekaligus mendekatkan generasi muda dengan musik yang lebih kreatif, seperti pemaduan musik orkestra dengan pilihan lagu pop terkini.
“Termasuk musik orkestra itu nyatanya bisa dipadukan dengan lagu-lagu yang saat ini sedang tren sehingga itu menjadi pendekatan yang lebih mudah untuk menggugah perasaan anak-anak, seperti rasa nasionalisme,” imbuhnya.
Konser Kemerdekaan GBN tahun ini melibatkan 191 anak muda dari 33 provinsi se-Indonesia, yang terdiri dari 70 orang tim orkestra dan 121 orang tim paduan suara yang menyuguhkan lagu-lagu nasional, lagu-lagu daerah, dan lagu pop pada konser tahun ini.
Tidak hanya itu, estetika aransemen kreatifnya juga turut memasukkan unsur-unsur etnik nusantara pada pilihan instrumen yang digunakan, seperti suling, sape, kendang, tehyan, hingga talempong. Di bawah binaan Kemendikbudristek, tahun ini menjadi penanda 21 tahun kehadiran dan peran serta Gita Bahana Nusantara dalam acara-acara kenegaraan.
Konser yang dipimpin oleh konduktor alumni Gita Bahana Nusantara 2006-2010 Eki Satria tersebut juga berkolaborasi dengan Bratayudha, Team Roro hingga artis Keisya Levronka
Gita Bahana Nusantara (GBN) merupakan tim orkestra dan paduan suara yang terdiri dari pemuda-pemudi berusia 16 sampai 23 tahun dari seluruh provinsi di Indonesia yang bertalenta di bidang seni suara dan musik. Mereka adalah anak-anak muda, pemusik dan vokalis muda terbaik dari hasil audisi dari seluruh provinsi di Indonesia, yang memiliki kemampuan akademis, teknik musikalitas, serta kemampuan membaca notasi. Setelah terpilih melalui audisi ketat, mereka akan hadir di momen penting kenegaraan, yaitu peringatan HUT Kemerdekaan RI.
Pada tanggal 2 – 19 Agustus 2024, peserta Paduan Suara dan Orkestra menjalani pemusatan latihan di Wisma Kinasih, Depok. Latihan berlangsung secara berkelompok untuk anggota bersuara sopran, alto, tenor, dan bass. Latihan berkelompok juga dilakukan anggota orkestra di bagian perkusi, tiup, dan string. Kedua kelompok kemudian bertemu dalam latihan gabungan.
Dibawah binaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, tahun ini menjadi penanda 21 tahun kehadiran dan peran serta GBN dalam acara-acara kenegaraan.
Sesuai maknanya, GBN terdiri dari kata yang berakar dari budaya Indonesia. Gita berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti nyanyian atau lagu. Bahana adalah gema, bunyi, suara riuh rendah, sedangkan Nusantara merapakan sebuatan wilayah kepulauan Indonesia. GBN mengartikan nyanyian yang membahana dari seluruh wilayah Indonesia.
GBN bukan hanya sekumpulan anak muda bermain musik, tapi kebanggaan para musisi yang berkarakter dan disiplin menjalankan tugas negara. Ia menjadi wahana untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air kepada kaum muda, memberikan pengetahuan dan pemahaman keragaman seni budaya Indonesia, sekaligus memberikan inspirasi dan semangat bagi putra-putri terbaik ini untuk menjadi agen-agen perubahan dan pemajuan kebudayaan di daerah.