BUKITTINGGI, MENARA62.COM — Konsorsium Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta bersama Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membantu Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) agar menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang maju. UMSB merupakan PTM tertua dan sekaligus kampung PTM, tetapi dalam perkembangannya tertinggal dibanding PTM yang lebih muda.
Demikian diungkapkan Wakil Rektor II UAD Yogyakarta, Muhammad Syafar Nasir kepada wartawan saat meninjau perkembangan pembangunan Gedung UMSB di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (16/2/2018). Tiga anggota konsorsium masing-masing mengucurkan dana Rp 7 miliar atau total Rp 21miliar.
Dana tersebut digunakan untuk membangun gedung enam lantai di Kampus UMSB Jalan By Pass Aur Kuning, Bukittinggi. “Gedung yang memiliki 55 ruang ini telah selesai 90 persen dan menjadi bangunan tertinggi di Bukittinggi,” kata Syafar.
Selain untuk menyelamatkan UMSB, kata Syafar, bantuan ini juga dimaksudkan untuk memperbaiki image PTM secara keseluruhan. Jika UMSB mati, maka image PTM menjadi tidak baik. “Prinsip UAD, besar bersama dengan PTM lain. Ibaratnya, jangan ada ayam mati di lumbung padi,” tandas Syafar.
Sedang Warek III UAD, Ahmad Fadlil mengatakan bantuan UAD tidak hanya berujud keuangan untuk pembangunan gedung. Namun UAD juga memberikan bantuan asassmen manajemen dan akademik.
Bantuan asessmen manajemen dan akademik ditekankan pada peningkatan kualitas pembelajaran. “UMSB didorong untuk meningkatkan akreditasi institusi, fakultas dan program studi,” kata Fadlil.
Sementara Adli Etek, Wakil Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMSB mengungkapkan rasa terima kasih kepada UAD Yogyakarta, UMS dan UMM yang telah memberikan bantuan pinjaman untuk pembangunan gedung UMSB. Bahkan UAD telah meminjami Rp 9 miliar.
“Tiga konsorsium telah sepakat masing-masing Rp 7 miliar. Namun uang masuk baru Rp 19 miliar. Sehingga saya pinjam Rp 2 miliar dari UAD untuk melunasi kepada kontraktor,” kata Adli.
Adli berjanji, pihaknya akan menggaet banyak mahasiswa sebanyak-banyaknya agar gedung yang baru dan bagus seluas 5.500 m2 bisa bermanfaat secara optimal. “Tahap awal, kita targetkan 5.000-10.000 mahasiswa. Selanjutnya terus kita tingkatkan,” kata Adli.
Pihaknya sudah bekerjasama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, kepala Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K). Selain itu, juga ada srjumlah beasiswa yang disediakan UMSB bagi mahasiswa.
Asessmen yang dilakukan UAD juga telah berhasil meningkatkan akreditasi institusi UMSB. Tahun 2015, akreditasi institusi baru dapat C. Reakreditasi tahun 2017, akreditasi institusi meningkat menjadi B.
Kondisi ini akan mempercepat UMSB mewujudkan visinya. Tahun 2025, menjadi universitas terkemuka di Sumatera yang mengintegrasikan nilai-nilai Islami dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saat ini UMSB memiliki 11 fakultas dengan 26 program studi (Prodi). Fakultasnya adalah Fakultas Agama Islam, Pertanian, Kehutanan, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ekonomi, Hukum, Kesehatan dan MIPA, Pariwisata, Teknik, Sains dan Teknologi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.