YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) bersama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) menggelar Kontes Robot Indonesia (KRI) Nasional ke-18, secara daring. Ajang ini merupakan wujud nyata dalam menyiapkan talenta unggul yang cerdas, berkarakter, dan mampu berkontribusi dalam membantu urusan manusia di dunia agar lebih efektif dan efisien.
Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti memberikan apresiasi kepada para peserta yang berhasil lolos hingga tahap nasional. Sebanyak 136 tim dari 59 perguruan tinggi berhasil maju ke tahap nasional. “Jadi untuk kami semuanya para juara,” tutur Sesjen Suharti, dalam pembukaan yang dilakukan secara daring, Kamis (14/10).
Selain itu, Suharti berpesan bahwa kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka bertujuan mendorong mahasiswa tidak hanya unggul di bidang akademik saja. “Tetapi juga menjadi individu-individu kreatif, inovatif, berdaya saing, mampu bekerja sama dan memiliki karakter yang kuat,” pesannya.
Senada dengan itu, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi, menyampaikan apresiasi juga kepada para peserta. “Walaupun kita masih berada di tengah pandemi, namun saya begitu senang melihat peserta KRI yang tetap bersemangat dalam berkreasi dan berkarya. Ini adalah bukti bahwa generasi muda kita adalah generasi yang tangguh dan pantang menyerah,” katanya.
Sebelumnya, KRI tingkat wilayah I dan II telah sukses dilaksanakan pada akhir September 2021 dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah evaluasi administratif, dilanjutkan dengan evaluasi kesiapan tim mencakup kesiapan robot, lapangan dan infrastruktur konferensi video, tahap selanjutnya dilakukan melalui kontes KRI tingkat wilayah dan terakhir yaitu tingkat nasional.
Ketua panitia KRI, Suharyadi melaporkan jumlah peserta yang akan berkompetisi di tingkat nasional. “Peserta KRI Nasional 2021 terdiri dari 136 tim dari 59 perguruan tinggi dengan rincian Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Humanoid sebanyak 30 tim; Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Roda sebanyak 22 tim; Kontes Robot Seni Tari Indonesia sebanyak 18 tim; Kontes Robot SAR sebanyak 42 tim, dan Kontes robot Tematik 24 tim,” lapornya.
Suharyadi juga berharap kegiatan ini tidak sekadar menghasilkan juara saja, namun memberikan kesempatan mahasiswa untuk kreatif dan mewujudkan inovasi.
Dalam kesempatan yang sama, wakil rektor bidang pendidikan dan pengajaran UGM, Jagal Wiseso berharap ke depannya terdapat kontes robot dengan konteks yang lebih luas di mana robot menjadi bidang kajian ilmu teknologi yang harus dikembangkan.